Jumat, 30 Desember 2016

Panitia KPUR STAI DR KHEZ Muttaqien Menyambut Pemimpin BEM Periode 2017

Sosialisasi Panitia KPUR 
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Salam Perkaderan
Yakinkan Dengan Iman, Usahakan Dengan Ilmu dan Sampaikan Dengan Amal


Dalam persiapan sosialisasi panitia KPUR (Komisi Pemilihan Umum Raya) ke-Seluruh Mahasiswa STAI Khususnya Kelas Karyawan yang diselenggarakan hari Jum’at pada tanggal 30 Desember 2016 dari pukul 14.00 WIB s/d 17.30 WIB, akan dibuka pendaftaran pencalonan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa yang disingkat BEM. bagi tim panitia KPUR yang telah berkerja keras dalam mempublokasikan terkait kriteria bakal calon yang akan meneruskan dari estafeta masa kepemimpinan saudari Yoyoh Khoeriyah sebagai Presiden Mahasiswa dan Saudara Jamaludin sebagai Wakil Presiden Mahasiswa. Kegiatan ini diselenggarakan karna memandang pentingnya organisasi yang mewakili mahasiswa STAI DR KHEZ Muttaqien Purwakarta secara menyeluruh.
Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalanipendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggiMahasiswa merupakan suatu potensi bagi negara dalam kemajuan bangsa. Peran mahasiswa sangatlah penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang diera globalisasi ini, menuntut peran aktif mahasiswa dalam perubahan segala aspek pembangunan nasional. Selain itu mahasiswa juga harus menjaga keutuhan NKRI, memperkokoh persatuan dan kesatuan negara. Situasi negara kita saat ini kurang stabil, banyak terjadi bencana alam, konflik, degradasi moral dan terorisme. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk menjadi inovator perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagai penerus bangsa kita harus memiliki semangat kejuangan, sifat kritis, idealis, inovatif dan futuristik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia. Mahasiswa yang terbiasa dibina dan dibimbing dalam berorganisasi untuk menghasilkan para generasi penerus bangsa agar mampu menjadi pemimpin yang berguna bagi masyarakat dan agamanya. Pengertian organisasi Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :

♦  Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
♦ Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
♦ Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.

      Oleh sebeb itu kami selaku mahasiswa harus terus berjuang dan bersemangat dalam berorganisasi baik itu internal kampus atau eksterna kampu. Yang dimaksud dengan internal kampus mahasiswa dapat berperan aktif diorganisasi seperti BEM, DPM, DPMJ, MPM dan UKM. Kemudian yang dimaksud dengan organisasi eksternal kampus seperti HMI, PMII, dan HIPMI. Mudah-mudahan apapun hasil yang telah diusahakan oleh pihak panitia KPUR dapat berjalan sesuai dengan harapan seluruh mahasiswa STAI dan tentunya harus berpedoman kepada kekuasaan tertinggi yakni MUBES.

Senin, 19 Desember 2016

Mission HMI

Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya dengan status, sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran organisasi HMI secara intergral.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.       Peserta dapat menjelaskan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa
2.       Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI
3.       Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI
4.       Peserta dapat menjelaskan hubungan Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran HMI secara integral
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
1.       Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
1.1.              Pengertian Mahasiswa
1.2.              Mahasiswa sebagai inti Kekuatan Perubahan
1.3.              Dinamika Gerakan Mahasiswa
2.       Hakikat keberadaan HMI
2.1.    Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
2.2.    Makna Independensi HMI
3.       Tujuan HMI
3.1.    Arti inssan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam
3.2.    Arti masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT
4.       Fungsi dan peran HMI
4.1.    Pengertian Fungsi HMI sebagai organisasi kader
4.2.    Pengertian peran HMI sebagai organisasi perjuangan
4.3.    Totalitas fungsi dan peran sebagai perwujudan dari tujuan HMI
5.       Hubungan antara Status, sifat,asas tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral
Pengantar
Mission merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh kader HMI. Sebagai organisasi kader yang memiliki platform yang jelas, sejak awal berdirinya HMI mempunyai komitmen asasi yang disebut dengan dua komitmen asasi, yakni (1) Mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia, yang dikenal dengan komitmen kebangsaan, dan (2) Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam, yang dikenal dengan wawasan keislaman/keumatan.
Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut dengan wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga negara dan umat Islam Indonesia. Penerjemahan komitmen HMI ini disesuaikan dengan konteks jaman, sehingga HMI selalu aktual dan mampu tampil di garda terdepan dalam setiap even.
Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami stagnasi, untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas yang disumbangkan oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang langgangnya tatanan republik ini, dimana masalah disintegrasi perlu segera diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera diperbaiki, masalah supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterma krisis multi dimensional. Di tengah kondisi ini, komitmen HMI tidak lebih dari sebatas slogan tanpa jiwa.
Oleh sebab itu untuk mendongkrak kembali ghirah kader HMI dalam berperan serta untuk penyelesaian problematika bangsa dan umat perlu adanya reaktualisasi mission HMI dalam jiwa
kader HMI melalui proses perkaderan yang selama ini perjalanannya tidak lebih hanya sebagai proses pencapaian status dengan meninggalkan makna sesungguhnya, yaitu sebagai proses pembentukan kader yang memiliki karakter, nilai dan kemampuan, yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian seorang muslim yang utuh (kaffah), sehingga kader HMI memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas (mustakbirin).
HMI sebagai organisasi berbasis mahasiswa yang merupakan kaum intelektual, generasi kritis, dan memiliki profesionalisme harus mampu menjadi agen pembaharu di tengah masyarakat dan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam tatanan kehidupan bangsa dan negara, maka seluruh gerak perubahan yang terjadi di bangsa ini dimotori oleh kelompok mahasiswa dan pemuda, mulai dari proklamasi, revolusi, hingga reformasi, selalu ada andil mahasiswa. Namun demikian arah perubahan harus sesuai dengan usaha untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT sebagaimana termaktub dalam penggalan tujuan HMI.
Dalam perjalanannaya, gerakan mahasiswa begitu dimanis, mengikuti perkembangan jaman dan selalu eksis dalam setiap momen penting kebangsaan. Kekonsistenan itu harus diiringi oleh pegangan yang teguh terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif sehingga kehadiran mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Untuk itulah HMI sebagai organisasi mahasiswa harus mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas insan cita sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI).


HAKEKAT KEBERADAAN HMI
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI)
Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi (Universitas/Akademi/Institut/Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri kemahasiswaan. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan tersebut adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis.
HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI)
HMI sebagai organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang beragama Islam, dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As -Sunnah sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi.
HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6 AD HMI)
HMI yang bersifat independen adalah watak organisasi yang selalu tunduk dan berorientasi pada kebenaran (hanif), sehingga kiprah setiap individu dan dinamika organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mempunyai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau organisasi mana pun, segala sesuatu tidak didasarkan atas kehendak atau paksaan pihak lain.
Independensi dilihat dari dua dimensi, yakni :
1)      Indepndensi Etis
Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam hubungan terhadap Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai dengan fitrah kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).
2)      Independensi Organisatoris
Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak tunduk atau komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.
Prinsip -prinsip independensi HMI dalam implementasi dirumuskan sebagai berikut :
a)      Kader HMI terutama aktivitasnya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab organisasi harus tunduk pada ketentuan-ketentuan organisasi dalam melaksanakan program-program organisasi, oleh karena itu tidak diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa organisasi atas kehendak pihak luar manapun.
b)      Kader HMI terutama aktivitasnya tidak dibenarkan mengadakan komitmen dalam bentuk apapun dengan pihak luar selain segala sesuatu yang telah ditetapkan dan diputuskan secara organisatoris.
c)       Alumni HMI senantiasa diharapkan untuk aktif berjuang meneruskan dan mengembangkan watak independensi etis dimanpun mereka berada dan berfungsi sesuai dengan profesinya dalam rangka membawa hakekat misi HMI, menganjurkan serta mendorong alumni HMI untuk menyalurkan aspirasinya secara tepat melalui semua jalur pengabdian, baik jalur organisasi profesi, instansi pemerintah, wadah aspirasi politik, dan jalur lainnya yang semata-mata karena hak dan tanggung jawab dalam rangka merealisasikan kehidupan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Aplikasi dan dinamika berfikir, bersikap dan bertindak secara keseluruhan dari watak asasi kader HMI terumus dalam bentuk :
a)      Cenderung kepada kebenaran
b)      Bebas, merdeka dan terbuka
c)       Obyektif, rasional, dan kritis
d)      Progresif dan dinamis
e)       Demokratis, jujur dan adil
TUJUAN HMI
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tujuan HMI adalah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :
1.       Kualitas Insan Akademis
         Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis.
         Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran.
         Sanggung berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.
2.       Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
         Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
         Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi, kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk yang indah-indah.
         Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.
3.       Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi
         Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama umat.
         Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya hanya membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menajdi baik.
         Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
4.       Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan pengabdi yang ber nafaskan Islam
         Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam akan menajdi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam telah menapasi dan menjiwai karyanya.
         Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya. Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya dalam pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya.
5.      Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT :
         Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang ber nafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
         Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral.
         Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis.
         Rasa tanggungjawab, takwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam me wujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
         Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
         Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah fil ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Pada pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara kooferatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan. Ideal type dari hasil perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta- duta pembantu). Penyuara “Idea of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu, kritis, dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah Allah SWT. Mereka itu manusia-manusia uang beriman berilmu dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang maksimal (insan kamil)
Dari liam kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi tersebut merupakan insan islam yang terefleksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang ridhoi Allah SWT.
Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT adalah masyarakat yang menjalankan kehidupannya selalu berlandaskan atas asas keadilan sehingga tercapai kemakmuran dan dalam perjalanan pencapaian masyarakat adil makmur tersebut tidak mendobrak aturan Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an sehingga adil makmur yang dicapai oleh masyarakat meruapak adil makmur yang dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian masyarakat adil makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
FUNGSI DAN PERAN HMI
HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader (pasal 8 AD HMI)
HMI sebagai organisasi kader adalah organisasi mahasiswa yang berorientasikan Islam yang melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan pada dasarnya merupakan proses kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan hanya selalu membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional.
HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI)
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan, sehingga insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan yang ada di masyarakat selama tidak bertentangan dengan koridor misi HMII
HUBUNGAN MISSION SECARA INTEGRAL
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling mempengaruhi, dan menentukan sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.
Dalam diri kader HMI harus :
a)      Senantiasa memperdalam kehidupan rohani agar menjadi luhur dan bertaqwa pada Allah SWT
b)      Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, HMI hanya komit pada kebenaran
c)       Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati nuraninya
d)      Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional jika berhadapan dengan orang yang berbeda pendirian
e)       Bersikap kritis dan berfikir bebas kreatif.

“TERBINANYA INSAN AKADEMIS, PENCIPTA, PENGABDI YANG BERNAFASKAN ISLAM DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERWUJUDNYA MASYARAKAT ADIL MAKMUR YANG DIRIDHOI ALLAH SWT”.
Dari tujuan tersebut jika coba kita pilah menjadi beberapa bagian, yaitu :
  1. Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi.... è
  2. Yang bernafaskan Islam...yang diridhoi Allah SWT è
  3. Dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur... è
Dari pemilahan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa bagian ke-1 adalah lingkupan perseorangan/kemahasiswaan, bagian ke-2 adalah lingkupan ketauhidan/keislaman, dan bagian ke-3 adalah lingkupannya kebangsaan/ke-Indonesia-an. Oleh karena itu ranah atau ruang gerak dari organisasi ini adalah Kemahasiswaan, Keislaman, dan kebangsaan.
Kemudian dari ruang gerak tersebut, timbul sebuah pertanyaan, sebenarnya apa yang mengharuskan kita sebagai kader HMI untuk senantiasa mengemban tanggungjawab untuk mewujudkan tujuan tersebut?
Jika kita lihat bahwa setiap anggota HMI memiliki 3 (tiga) status. Status tersebut yaitu 1) anggota HMI adalah seorang mahasiswa; 2) anggota HMI adalah seorang Islam; 3) anggota HMI adalah warga Negara Indonesia. Ketiga status tersebut sudah pasti melekat pada setiap anggota HMI.
Setiap status yang melekat pada diri kita pastilah mempunyai tanggungjawab yang harus diemban. Seperti misalnya status sebagai kepala rumah tangga, maka tanggungjawabnya adalah untuk memberikan perlindungan, nafkah terhadap keluarganya; status orang sebagai guru, maka mampunyai tanggungjawab untuk memberikan pendidikan; dan lain sebagainya yang pada intinya status tersebut mempunyai tanggungjawab masing-masing.
Seperti halnya statu yang dimiliki oleh anggota HMI, ketiga status tersebut memiliki amanah/tanggungjawab yang harus diemban. Hal ini sudah menjadi konsekuensi logis. Sebagai seorang mahasiswa maka mempunyai kewajiban untuk senantiasa menggunakan keintelektualannya untuk menegakkan kebenaran, mengabdi kepada masyarakat, dan membela kaum yang tertindas. Sebagai seorang Indonesia maka mempunyai kewajiban untuk mewujudkan cita-cita Negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur (memusnahkan ketertindasan). Begitu pula sebagai seorang Islam harus senantiasa menegakkan nilai-nilai kebanaran Islam untuk mendapatkan ridho Illahi.
Maka dari itu mengapa tujuan HMI harus senantiasa diperjuangkan oleh kader-kader HMI. Karena hal itu sejalan dengan status yang melekat pada diri kita.
Dari pemaparan diatas sebenarnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa mission HMI jika dipadatkan ada 2 hal yang harus diemban :

  1. Menegakkan nilai-nilai Islam
  2. Membela kaum-kaum yang tertindas
Dua hal tersebut mempunyai makna yang luas jika kita mencoba menjabarkannya. Dan dapat diterapkan pada konteks kontemporer.
Stasus, Fungsi dan Peran

  1. Status HMI adalah organisasi mahasiswa
Seorang mahasiswa adalah seorang yang memiliki tingkat intelektual yang lebih dibandingkan masyarakat pada umumnya. Selain itu mahasiswa masih punya kebebasan dalam menyuarakan sesuatu, karena mereka belum terikat dengan suatu kepentingan apapun. Jiwa mudanya mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa progress dalam menghadapi situasi jaman. Hal itulah yang mengakibatkan mahasiswa mendapatkan julukan agent of change atau agen-agen perubahan. Dan HMI membutuhkan sosok-sosok yang berani, intelektual, radikan, untuk meyerukan perubahan-perubahan, yaitu mahasiswa.
  1. Fungsi HMI sebagai organisasi kader
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader berfungsi dan berperan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia melalui olah sikap, nalar, dan perilaku. Proses pengkaderan HMI dalah menerapkan proses internalisasi nilai-nilai moral dan kebenaran, baik dalam nilai keislaman, kebangsaan dan kemahasiswaan. Organisasi ini senantiasa terus berganti dengan pola dibina untuk kemudian membina. Dengan demikian proses pembelajarannya dapat menyeluruh kepada semua kader. Dan diharapkan akan terbentuk sosok kader-kader yang memiliki integritas pribadi yang tangguh, bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, militant, kritis, dan berani untuk melawan.
  1. Peran HMI sebagai organisasi perjuangan
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi perjuangan dalam keberadaannya tidak bisa dilepas dari sejarah perjuangan bangsa, maka sebagai kelompok cedikiawan, dinamika HMI terkait erat dengan dinamika bangsa yang berkembang.

Nilai-nilai yang harus hidup ditubuh HMI adalah sebagai komunitas terdidik yang memiliki kesadaran terhadap dirinya sendiri dan lingkuang social, bangsa dan agama. HMI harus mampu memberikan warna baru bagi dunia akademis dan gerakan mahasiswa. Dan perjuangannya adalah untuk senantiasa untuk mewujudakan tujuan, dan mengawal proses berkembangnya bangsa dan agama.

Contoh Surat Menyurat HMI

Nomor                 : 00/A/HMI-KOMS/II/1438
Lampiran            : 1 (satu) lembar
Perihal                 :                                                                             Kepada Yang Terhormat,
Ketua Komisariat STAI
Di-
TEMPAT

Assalaamu’alaium Wr. Wb.

Salam sejahtera, semoga kita semua berada dalam lindungan dan limpahan karunia Allah swt, sehingga sukses dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-hari dengan penuh keberkahan, aamiin.

Sehubungan dengan telah terbentuknya Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Purwakarta. Masa Bakti 2016 – 2018, maka kami bermaksud menyelenggarakan pelantikan yang insya allah akan diselenggarakan pada :

Hari                       : Selasa
Tanggal                : 29 Desember 2016
Waktu                  : 10.00 sd 13.30 WIB
Tempat                : Kampus STAI DR KHEZ Muttaqien
Acara                    : MUSLEM BPL

Untuk itu, kami mohon kesediaan Bapak agar berkenan hadir dan sekaligus memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak, kami haturkan terima kasih.

Billahittaufiq walhidayah
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Purwakarta, 28 Safar           1438 H
                         28 November 2016 M
PENGURUS BPL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG PURWAKARTA
MASA BAKTI 2016 – 2018




KETUA CABANG PURWAKARTA
HAMZAH ZAELANI



SEKRETARIS UMUM
ARIS RISMAWAN


Lampiran :
1.       Ketua Umum Cabang Purwakarta
2.       Kabid PA Cabang Purwakarta
3.       Ketua Komisariat Sewilayah Kerja Purwakarta
Nomor                 : 01/Pan-BPL/HMI-PWK/II/1438
Lampiran            : 1 (satu) lembar
Perihal                 : UNDANGAN MUSLEM BPL                                      Kepada Yang Terhormat,
Ketua KOMISARIAT Situ Buleud
Di-
TEMPAT

Assalaamu’alaium Wr. Wb.

Salam sejahtera, semoga kita semua berada dalam lindungan dan limpahan karunia Allah swt, sehingga sukses dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-hari dengan penuh keberkahan, aamiin.

Sehubungan dengan telah terbentuknya Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Purwakarta. Masa Bakti 2016 – 2018, maka kami bermaksud menyelenggarakan pelantikan yang insya allah akan diselenggarakan pada :

Hari                       : Selasa
Tanggal                : 29 Desember 2016
Waktu                  : 10.00 sd 13.30 WIB
Tempat                : Kampus STAI DR KHEZ Muttaqien
Acara                    : MUSLEM BPL

Untuk itu, kami mohon kesediaan Bapak agar berkenan hadir dan sekaligus memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak, kami haturkan terima kasih.

Billahittaufiq walhidayah
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Purwakarta, 28 Safar           1438 H
                         28 November 2016 M
PENGURUS BPL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG PURWAKARTA
MASA BAKTI 2016 – 2018




KETUA
HAMZAH ZAELANI



SEKRETARIS UMUM
ARIS RISMAWAN


Lampiran :
1.       Ketua Umum Cabang Purwakarta
2.       Kabid PA Cabang Purwakarta
3.       Ketua Komisariat Sewilayah Kerja Purwakarta
Nomor                 : 01/Pan-BPL/HMI-PWK/II/1438
Lampiran            : 1 (satu) lembar
Perihal                 : UNDANGAN MUSLEM BPL                                      Kepada Yang Terhormat,
Ketua KOMISARIAT STT Waska
Di-
TEMPAT

Assalaamu’alaium Wr. Wb.

Salam sejahtera, semoga kita semua berada dalam lindungan dan limpahan karunia Allah swt, sehingga sukses dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-hari dengan penuh keberkahan, aamiin.

Sehubungan dengan telah terbentuknya Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Purwakarta. Masa Bakti 2016 – 2018, maka kami bermaksud menyelenggarakan pelantikan yang insya allah akan diselenggarakan pada :

Hari                       : Selasa
Tanggal                : 29 Desember 2016
Waktu                  : 10.00 sd 13.30 WIB
Tempat                : Kampus STAI DR KHEZ Muttaqien
Acara                    : MUSLEM BPL

Untuk itu, kami mohon kesediaan Bapak agar berkenan hadir dan sekaligus memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak, kami haturkan terima kasih.

Billahittaufiq walhidayah
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Purwakarta, 28 Safar           1438 H
                         28 November 2016 M
PENGURUS BPL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG PURWAKARTA
MASA BAKTI 2016 – 2018




KETUA
HAMZAH ZAELANI



SEKRETARIS UMUM
ARIS RISMAWAN


Lampiran :
1.       Ketua Umum Cabang Purwakarta
2.       Kabid PA Cabang Purwakarta

3.       Ketua Komisariat Sewilayah Kerja Purwakarta