PETUNJUK
TEKNIS
PENYELENGGARAAN
LATIHAN
KADER I
“Terbinanya kepribadian muslim yang
berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi,
serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa”
HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT STAI
MUTTAQIEN
CABANG PURWAKARTA
A. Ruang
Lingkup
Latihan Kader I merupakan pelatihan pertama bagi setiap calon
kader yang akan masuk dalam organisasi HMI. Dengan kata lain, tanpa ikut serta
atau tidak dinyatakan lulus dalam latihan ini, sama halnya dengan tidak sah
menjadi anggota HMI. Oleh sebab itu, kegiatan pelatihan ini harus dipersiapkan
sedemikian rupa oleh penyelenggara dan juga mempersiapkan para calon kader
untuk commited dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun.
Kegiatan latihan kader I ini pada prinsipnya dilaksanakan oleh
komisariat dengan status sebagai pelaksana kegiatan, sedangkan Cabang berposisi
sebagai penyelenggara. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, cabang mempunyai
wewenang untuk menginisiasi penyelenggaraan kegiatan ini secara bersamaan,
sebab cabang dalam hal ini berdiri sebagai penyelenggara kegiatan.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan Latihan Kader I adalah :
“Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan
fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai
kader umat dan kader bangsa”
C. Target
Target yang diharapkan dalam
Latihan Kader I dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut :
1.
Memiliki kesadaran menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
(menjalankan ibadah secara baik, teratur dan rutin)
2.
Mampu meningkatkan kemampuan akademis (IPK meningkat)
3.
Memiliki kesadaran akan tanggungjawab keumatan dan kebangsaan (berperan
dalam kehidupan masyarakat : kampus, rumah, dll)
4.
Memiliki kesadaran berorganisasi (aktif dalam kegiatan organisasi,
kepanitiaan, dll)
D. Unsur-Unsur Training
Yang dimaksud dengan unsur-unsur training
adalah komponen yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan Latihan Kader I. Unsur-unsur yang dimaksud adalah :
1.
Pengurus HMI Cabang; Pengurus HMI cabang berperan dalam mengatur
regulasi pelaksanaan Latihan Kader I, dan legalisasi atas pengukuhan kelulusan
peserta yang dituangkan dalam Surat Keputusan tentang Pengukuhan dan Pengesahan
Anggota Biasa Himpunan Mahasiswa Islam.
2.
Pengurus HMI Komisariat; Pengurus HMI komisariat bertanggung jawab
atas terlaksananya Latihan Kader I sebagai penyelenggara kegiatan.
3.
Badan Pengelola Latihan Cabang; merupakan institusi yang bertanggung jawab
atas pengelolaan Latihan Kader I.
Selain institusi di atas, terdapat
unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan training secara teknis, yaitu :
1.
Organizing Committee; bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu hal yang berhubungan
dengan teknis penyelenggaraan kegiatan. Tugas-tugas OC secara garis besar
sebagai berikut :
a.
Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas lainnya
b.
Mengusahakan pembiayaan dan perijinan latihan
c.
Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan latihan
d.
Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan favourable
e.
Bekerja sama dengan unsur-unsur lainnya dalam rangka menyukseskan jalannya
latihan.
Kriteria
yang harus dipenuhi adalah : Anggota biasa HMI, Telah mengikuti follow up dan
Up-Grading LK I, minimal 30 hari diangkat oleh pengurus HMI komisariat
dengan surat keputusan.
2.
Steering Committee; bertugas dan bertanggung jawab atas pengarahan dan pelaksanaan latihan.
Tugas-tugas SC secara garis besar sebagai berikut :
a.
Menyiapkan perangkat lunak latihan
b.
Mengarahkan OC dalam pelaksanaan latihan
c.
Menentukan pemateri/instruktur/fasilitator
d.
Menentukan
pemandu/master of training
Kriteria
yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum pengelola latihan, terlibat
aktif dalam perkaderan HMI, diutamakan anggota BPL cabang, Pernah menjadi Organizing
Committee LK I
3.
Pemandu/Master
of Training; bertugas dan
bertanggung jawab untuk memimpin, mengawasi, dan mengarahkan latihan. Sejak
dibukanya Latihan Kader I (Basic Training), tanggung jawab pengelolaan
latihan berada sepenuhnya dalam tanggung
jawab pemandu/master of training, sampai latihan dinyatakan ditutup.
Tugas-tugas pemandu/master of training secara garis besar sebagai
berikut :
a.
Memimpin
latihan, baik di dalam forum ataupun di luar forum
b.
Memberikan
materi apabila pemateri/instruktur/fasilitator tidak dapat hadir
c.
Melakukan penajaman pemahaman atas materi yang telah diberikan
d.
Melakukan evaluasi terhadap peserta
e.
Menentukan kelulusan peserta latihan
f.
Mengadakan koordinasi diantara unsur yang terlibat langsung dalam latihan
Kriteria
yang harus dipenuhi adalah :
a.
Dinyatakan
lulus dalam Training Of Trainer dan Training Managemen Training
b.
Terlibat aktif dalam perkaderan HMI
c.
Pernah menjadi pemateri/fasilitator LK I
d.
Menguasai dan memahami materi LK I
e.
Dapat menjadi suri tauladan yang baik.
Ditentukan oleh BPL
4.
Pemateri/Instruktur/Fasilitator; bertugas untuk menyampaikan materi latihan
yang dipercayakan kepadanya.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
a.
Memenuhi kualifikasi umum dan khusus pengelola latihan (pernah mengikuti Training Of Trainer)
b.
Terlibat aktif dalam perkaderan HMI
c.
Pernah menjadi Steering Committee LK I
d.
Menguasai dan memahami materi yang dipercayakan kepadanya
e.
Dapat menjadi suri tauladan yang baik
f.
Ditentukan oleh SC
g.
Peserta; adalah calon-calon kader yang telah lulus
seleksi, dan telah dinyatakan sebagai peserta oleh penyelenggara.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
a.
Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang menjalani
skorsing akademik.
b.
Beragama
Islam (Muslim/Muslimah)
c.
Dapat membaca Al-Qur’an.
d.
Bisa melakukan sholat (hafal bacaan sholat)
e.
Bersedia mengikuti seluruh kegiatan training
E. Mekanisme Pelaksanaan
Proses pelaksanaan training dibagi dalam tiga
fase, yaitu : Fase persiapan, Fase
Pelaksanaan, dan Fase sesudah training.
Pertama, dalam fase
persiapan, terdapat hal-hal yang perlu
dipersiapakan sebagaimana berikut ini:
a.
Pengurus HMI komisariat membentuk OC dan
SC dengan surat
keputusan, dan OC membuat out line (term of
reference) pelaksanaan LK I (min H-30)
b.
OC mengirimkan surat pengajuan
pelaksanaan training kepada Bidang PA Cabang dan Surat permohonan mengelola
training kepada BPL Cabang dengan melampirkan proposal kegiatan dan SK
penetapan OC selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rencana kegiatan
dilaksanakan.
c.
Selanjutnya,
Bidang PA Cabang mendisposisikan surat pengajuan tersebut pada BPL Cabang untuk
dianalisa dan kaji untuk kemudian dikembalikan pada Bidang PA Cabang agar
diambil keputusan layak atau tidaknya training diselenggarakan. Jika training
dianggap layak, maka Bidang PA Cabang mengeluarkan surat keputusan, sedangkan
bilamana tidak dianggap layak, bidang PA Cabang mengeluarkan surat keterangan
berikut evaluasi (masukan) yang telah dilakukan. Setelah mendapatkan Surat
keputusan Bidang PA Cabang, baru kemudian OC lebih lanjut melaksanakan
tugas-tugas lainnya.
d.
OC mengusahakan tempat training dan hal-hal yang berhubungan dengannya (min
H-14)
e.
Mempersiapkan
dan mengusahakan fasilitas-faslitas akomodasi dari konsums yang diperlukan
selama training berlangsung (H-1)
f.
SC
Menghubungi instruktur-instruktur/pemateri dan MOT yang telah ditetapkan, atau
menghubungi BPL untuk mengelola training yang bersangkutan. Dan memastikan
kesiapan instruktur.
g.
Mengadakan
pendaftaran peserta dan jika perlu diadakan seleksi oleh pengurus komisariat,
dan menyediakan hal-hal admnistratif yang berkaitan dengan itu, misalnya
formulir pendaftaran, pamflet, kuitansi sb.
h.
Mempersiapkan
bahan-bahan atau materi-materi yang diperlukan untuk training seperti :
Culrcillum vitae, topik-topik diskusi, case study, format screaning, format
penilaian, format presensi, post test, undangan pemateri, dsb.
i.
Sedapat
mungkin diadakan pertemuan/rapat gabungan antara panitia pelaksana (OC dan SC)
dan MOTuntuk menyusun langkah-langkah
yang akan dilakukan untuk mensukseskan training. Dan konsultasi agenda acara training kepada
BPL atau PA Cabang.
Kedua, dalam fase pelaksanaan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagi
berikut:
a.
Acara pembukaan dengan susunan acara sebaga berikut:
·
Pembuka
·
Pembacaan
Ayat Suci Al-Qur’an
·
Menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
·
Laporan
Ketua Panitia
·
Sambutan Ketua umum komisariat
·
Sambutan ketua umum HMI Cabang dan membuka LK I
·
Penyerahan
berkas acara training dari SC ke MOT
·
Do’a
·
Penutup,
dilanjutkan dengan penyerahan acara kepada MOT
b.
Acara pertama setelah pembukaan adalah checking peserta training dan
perkenalan antara peserta dan panitia, selanjutnya adalah kontrak belajar
dan arah perkaderan oleh MOT
c.
Pelaksanaa training selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal acara training
yang telah ditetapkan. Dan tetap harus dijaga suasana training yang
intelektualitas, religus, persaudaraan dan menyenangkan.
d.
Training harus memenuhi materi wajib LK I, dan
komisariat diberikan kreatifitas untuk menambahkan materi muatan lokal sesuai
dengan kebiasaan dan latarbelakang komisariatnya (dengan sepengetahuan SC atau BPL).
e.
Adanya simulasi untuk materi-materi tertentu, misalnya; metodologi diskusi,
KMO, dan Teknik sidang
f.
Adanya evaluasi dari training kepada peserta (post test) oleh BPL atau PA
Cabang
g.
Acara penutupan dengan susunan acara sebagai berikut:
·
Pembuka
·
Pembacaan
Ayat Suci Al-Qur’an
·
Menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
·
Pembacaan SK kelulusan peserta LK I oleh MOT
·
Pembacaan
Ikrar (Bai’at) peserta oleh Pengurus Cabang
·
Sambutan-sambutan (ketua angkatan peserta, ketua panitia, ketua umum
komisariat)
·
Sambutan Ketua umum HMI Cabang dan Penutupan LK I
·
Do’a
·
Penutup,
dilanjutkan dengan ramah tamah
Ketiga, fase sesudah training, adapun hal-hal yang mesti dilakukan
adalah sebagaimana berikut :
a.
OC
bertanggung jawab atas kesekretariatan (tempat ataupun inventaris) HMI Cabang
yang dipinjamkan oleh cabang.
b.
Panitia
wajib melakukan evaluasi dan membuat LPJ kepada pengurus komisariat dan
selanjutnya diteruskan kepada PA cabang
c.
Pengurus
komisariat melakukan follow-up kepada kader yang dinyatakan tidak lulus atau
lulus bersyarat dan melakukan pendampingan/monitoring/ serta menjadi kakak asuh
bagi mereka
F. Manajemen Training
Dalam upaya menciptakan pelaksanaan training
yang baik dan berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan
manejemen training adalah seni untuk mengatur agar tercapainya tujuan training.
Berdasarkan hal tersebut, maka LK I merupakan training penanaman
nilai/ideologisasi organisasi, sehingga dalam manajemen trainingnya harus
mendukung pada aspek kesadaran dalam berpola pikir, sikap, dan tindak,
pembobotan dalam LK I adalah afektif (50%), kognitif (30%), dan psikomotorik
(20%). Hal-hal yang dimaksud dalam manajemen training ini adalah :
1.
Kurikulum
Kurikulum
yang terdapat dalam pedoman merupakan penggambaran tentang metode dari
training. Oleh sebab itu penerapan dari kurikulum adalah erat kaitannya dengan
masalah yang menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam training. Dalam
penerapan kurikulum ini agar diperhatikan aspek-aspek :
a.
Penyusunan jadwal materi training
Jadwal training adalah sesuatu yang
merupakan gambaran tentang isi dan bentuk-bentuk training. Oleh karena itu
penyusunan jadwal harus memperhatikan urutan-urutan materi pokok sebagai
korelasi yang tidak berdiri sendiri (asas integratif). Berdasarkan hal tersebut
maka urutan materi pokok dalam LK I HMI adalah sebagai berikut :
·
Sejarah Peradaban
Islam dan HMI
·
NDP HMI
·
Mision HMI
·
Konstitusi
HMI
·
Kepemimpinan
dan Manajemen Organisasi
Dalam hal diperlukan
adanya materi penunjang/tambahan, maka harus diperhatikan korelasinya dengan
materi pokok, jangan sampai memutus hubungan antar materi pokok.
b.
Metode
Penyampaian
Cara penyampaian materi
pada LK I pada dasarnya harus memenuhi prinsip penyegaran dan pengembangan
gagasan di tingkat pengelola, serta penyegaran gagasan dan pemahaman di tingkat
peserta, dengan demikian diharapkan akan muncul gagasan-gagasan yang kreatif
dan inovatif di dalam forum training. Selain itu penyampaian materi harus
mencapai target/sasaran dari tujuan materi khususnya dan tujuan LK I umumnya,
serta membangun suasana training/forum yang tidak menjenuhkan.
2.
Suasana
Training
Suasana training
merupakan komponen penting dalam kesuksesan pelaksanaan training, karena
suasana akan mempengaruhi kondisi psikologis orang-orang yang terlibat dalam
pertrainingan. Suasana training harus dilihat secara komprehensif, karena
training bukan hanya sebatas forum penyampaian materi, tetapi lebih jauh
daripada itu, seluruh aktivitas sejak dibukanya training sampai dengan
penutupan, dalam arena atau lokasi tempat training diadakan.
Dengan demikian
pemahaman tentang arena training tidak hanya terbatas pada forum saja.
Implikasi dari pemahaman tersebut adalah suasana training harus dibangun pada
keseluruhan arena training, sehingga segala aturan akan mengikat pada
keseluruhan kegiatan training, tidak hanya pada saat di forum. Suasana yang
harus dibangun dalam kegiatan pertrainingan secara umum adalah sebagai berikut
:
a. Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama unsur individu
dalam training
b. Tidak menimbulkan kejenuhan di antara unsur individu dalam
training
c.
Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur individu
dalam training; menciptakan kondisi equal antar segenap unsur training
berarti mensejajarkan dan menyetarakan semua unsur yang ada dalam training.
d.
Terciptanya suasana Islami; untuk menciptakan suasana yang Islami sebagai
upaya awal pembentukan kader muslim, dapat dilakukan dengan jalan mengisi
dengan aktivitas ritual pada waktu-waktu tertentu, serta menonjolkan
sikap-sikap dan prilaku yang baik.
e.
Terciptanya suasana intelektual; dapat dilakukan dengan cara penyediaan
bahan bacaan di arena training dan menyediakan media tempat mencurahkan buah
pemikiran.
f.
Dengan pemahaman bahwa training adalah seluruh aktivitas yang dilakukan
pada masa training, maka pada waktu tersebut seluruh dinamika dan suasana
training harus dibentuk oleh seluruh komponen, khususnya senior harus mampu
memberikan contoh yang baik pada yuniornya. Dengan demikian suasana training
yang mendidik dan menyenangkan dapat terbangun, aktivitas yang tidak berkaitan
dengan training, “omongan bocor”, dan sikap lain yang kontraproduktif
harus dieliminir.
3.
Sarana dan Prasarana
Sarana
dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan training menganut asas
minimalis, maksudnya dengan kesiapan logistik yang minimal, kegiatan training
dapat tetap berlangsung dengan kualitas yang baik. Keperluan forum yang mesti
tersedia adalah alat tulis, lebih baik jika terdapat perlengkapan pendukung
lainnya. Demikian pula dengan
akomodasi dan perlengkapan lainnya, kondisi minimalis diharapkan dapat
meningkatkan militansi dan kreativitas kader.
4.
Jumlah
Peserta
Jumlah peserta akan
mempengaruhi konsentrasi peserta dalam memahami materi yang diberikan.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka dalam LK I jumlah peserta yang ideal adalah
minimal 15 (lima belas) orang dan maksimal 35 (tiga puluh lima) orang perkelas.
G. Seleksi
Untuk mendapatkan output
yang baik harus berangkat dari input dan process yang baik
pula. Latihan Kader I yang merupakan proses pembentukan output agar
sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka harus didukung oleh input yang
baik. Calon kader sebagai bahan baku yang akan diproses dalam LK I tentu harus
memiliki kualifikasi tertentu agar dapat menjadi kader sesuai dengan harapan
dan tujuan perkaderan. Kualifikasi umum calon peserta LK I adalah sebagai
berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang
menjalani skorsing akademik
b.
Muslim/muslimah
(bisa baca Al-Qur’an)
c.
Memiliki integritas
d.
Akademis (cerdas; intelektual)
e.
Memiliki potensi kepemimpinan
f.
Berprestasi
g.
Mau aktif berorganisasi
Seleksi
dilakukan dengan cara : Wawancara, berfungsi untuk menguji
konsistensi jawaban, dan menggali lebih dalam pengetahuan calon peserta, serta
menggali motivasi dan potensi calon peserta. Apabila motivasi
ada “distorsi” maka pewawancara betugas untuk meluruskannya. Screaning
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang selayang pandang HMI, Ke-organisasian, dan
ke-Islam-an.
H. Waktu
Training
Untuk Latihan Kader I
minimun waktu yang diperlukan adalah tiga hari dua malam dengan rincian waktu
sebagai berikut :
1.
Kegitan di
mulai pada pukul 03.00-07.00 dengan rincian aktivitas; Qiyam Al-Layl, sholat
subuh berjama’ah, kultum, tadarus al-qur’an, olahraga pagi dan sarapan.
2.
Selanjutnya
mulai pukul 08.00-17.30 adalah waktu yang digunakan untuk penyampaian
materi-materi.
3.
Malam hari
dari mulai pkl. 20.00-22.00 kegiatan yang diperuntukan adalah FGD atau Personal
Approach baik secara formal maupun informal.
4.
Kegiatan
malam di tutup pada pukul 22.00.
I. Materi Training
Latihan Kader I memiliki materi-materi dasar
yang sifatnya penanaman dasar organisasi HMI, atau dengan kata lain materi yang
disampaikan pada LK I merupakan fondasi dalam membentuk kader sesuai dengan
kualitas insan cita. Adapun materi yang diberikan dalam LK I ini harus seragam
dan standar di seluruh komisariat, karena jika fondasi ini beragam akan
mengakibatkan konstruksi yang lemah.
Materi-materi yang diberikan dalam LK I ini
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu materi pokok dan materi penunjang atau
tambahan. Materi pokok adalah kelompok materi yang wajib ada dan disampaikan
dalam forum LK I, materi ini merupakan materi standar secara bagi pelaksanaan
LK I HMI.
Sedangkan materi penunjang atau tambahan
adalah materi yang telah menjadi kemestian untuk ada dalam training (misal
materi perkenalan dan orientasi latihan, dan materi evaluasi dan rencana tindak
lanjut), atau materi yang merupakan prasyarat tercapainya pemahaman materi
pokok atau materi yang memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok dan
memiliki keterkaitan dengan tujuan perkaderan yang menjadi karakter lokal.
IKRAR PELANTIKAN/BAI’AT
“Bismillaahirrahmaanirrahiim”
“Asyhadu
allaa ilaa ha illallaah
Wa
asyhadu anna muhammadar rasuulullaah”
“Radhiitu
billaahi rabba, wabil islaami diina,
Wabi
muhammadin nabiyyau warasuula”
“Dengan nama
ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
“Aku Bersaksi,
bahwasanya tidak ada tuhan, selain ALLAH,
Dan sesungguhnya
MUHAMMAD itu adalah Rasul ALLAH”
“Kami rela ALLAH
Tuhan kami, ISLAM Agama kami,
dan MUHAMMAD
sebagai Nabi dan Rasul ALLAH”
Kami
anggota HMI, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, BERJANJI dan BERIKRAR:
1.
Bahwa kami, dengan kesungguhan hati,
akan selalu menjalankan Ketetapan-Ketetapan serta Keputusan-Keputusan Himpunan.
2.
Bahwa kami, dengan kesungguhan hati,
akan senantiasa menjaga nama baik Himpunan, dengan selalu tunduk dan patuh
kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART), dan Pedoman-Pedoman
Pokok, beserta Ketentuan-Ketentuan HMI lainnya.
3.
Bahwa apa yang kami kerjakan dalam
keanggotaan ini adalah untuk mencapai Tujuan HMI, dalam rangka mengabdi kepada
Alllah, demi tercapainya kebahagiaan ummat dan bangsa di dunia dan akhirat.
Inna
shalaati, wanusuki, wamahyaaya, wamamaati,
Lillaahi
rabbil ‘aalamiin”
“Sesungguhnya
Shalatku, Perjuanganku, Hidup dan Matiku,
hanya untuk
ALLAH Tuhan seru sekalian alam”
FORMULIR
PENDAFTARAN BASIC TRAINING
(BASIC TRAINING ENTRY FORM)
*
Di isi oleh Calon Peserta Basic Training ketika mendaftar
“Dengan
Mengucapkan BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM,
Bahwa apa yang
saya isi dalam formulir di bawah ini adalah BENAR adanya”.
A. INFORMASI DIRI:
|
|||||||
1. Nama Lengkap:
Nama Panggilan:
|
|||||||
2. Tempat & Tanggal Lahir:
|
|||||||
3. Jenis
Kelamin: □ Laki-Laki / □ Perempuan
|
|||||||
4. Status Keluarga: □ Nikah / □ Belum Nikah
|
|||||||
5. Alamat Asal (Lengkap):
|
|||||||
6. Alamat Tinggal Sekarang:
|
|||||||
7. No.Telpon / HP: e-Mail:
|
|||||||
B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN:
|
|||||||
8. Pendidikan Sekarang:
|
|||||||
|
a. Universitas / Institute:
|
||||||
b. Fakultas:
|
|||||||
c. Jurusan:
|
|||||||
d. Angkatan / Tahun Masuk:
|
|||||||
9. Jenjang Pendidikan Sebelumnya:
|
Tahun Masuk
|
Tahun
Tamat
|
|||||
|
a. SD* / MIN*
|
|
|
||||
b. SMP* / MTSN*
|
|
|
|||||
c. SMU* / MAN*
|
|
|
|||||
d. Lainnya
|
|
|
|||||
C.
PENGALAMAN ORGANISASI
|
|||||||
10. Nama Organisasi & Jabatan yang
Pernah Saya Geluti:
|
|||||||
|
Ketika SMU
/ MAN
|
Sekarang
(Di Kampus)
|
Lainnya
(Sosial Kemasyarakatan, dsb)
|
||||
a.
|
a..
|
a.
|
|||||
b.
|
b.
|
b.
|
|||||
c.
|
c.
|
c.
|
|||||
d.
|
d.
|
d.
|
|||||
D. INFORMASI BAKAT / MINAT
|
|||||||
11. Hobby saya adalah:
|
|||||||
12.
Keahlian, Skill, atau Bakat yang Saya Miliki dalam Bidang:
|
|||||||
|
a. Seni:
|
||||||
b. Olah Raga:
|
|||||||
c. Agama:
|
|||||||
d. Lainnya:
|
|||||||
13. Kemampuan Bahasa Asing:
|
|||||||
|
a. Inggris : □ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus
|
||||||
b. Arab : □ Tidak
Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus
|
|||||||
c. Bahasa Asing Lainnya : □ Kurang □ Cukup □ Bagus
|
|||||||
E. LATAR BELAKANG KELUARGA
|
|||||||
14. Nama Ayah: Pekerjaan:
|
|||||||
Nama Ibu: Pekerjaan:
|
|||||||
15.
Jumlah Saudara Kandung: laki-laki: perempuan:
|
|||||||
16. Saya Anak ke:
|
|||||||
F. Ke -HMI- an
|
|||||||
17. Saya Tau HMI dari:
|
|||||||
18. Yang Mengajak Saya Masuk HMI adalah:
|
|||||||
19.
Alasan (Motivasi) Saya Masuk HMI adalah:
|
|||||||
20. Yang
saya harapkan dapat pelajari dalam Basic Training nantinya (jika lulus)
adalah:
|
|||||||
G. KONDISI FISIK / KESEHATAN
|
|||||||
21. Penyakit / Gangguan Kesehatan yang sering
saya alami adalah:
|
|||||||
TANDA TANGAN:
……………..................., ………/………/…………….
(……………………………………………)
|
|||||||
ABSENSI
HARIAN BASIC TRAINING
BASIC
TRAINING HMI KOMISARIAT ______________________________________
Materi : _____________________________________________________________
Hari /
Tanggal :
_____________________________________________________________
Waktu :
_____________________________________________________________
Pemateri : _____________________________________________________________
Instruktur :
_____________________________________________________________
N0
|
NAMA
LENGKAP
|
PANGGILAN
|
FAK
/ JUR /
AKT
|
*
ABSENSI
|
KET.
|
|
MASUK
|
KELUAR
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
RAFIK
KEAKTIFAN PESERTA BASIC TRAINING
(GRAPHIC FOR
PARTICIPANTS ACTIVENESS)
BASIC
TRAINING HMI KOMISARIAT: ________________
HARI KE :
______________________
TANGGAL :
_________________________________________
NAMA
PESERTA
|
|||||||||||||||||||||||||||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Quantitas
(JUMLAH) BICARA
.:.
Berikan tanda silang ‘X’ pada kolom tersedia setiap kali seorang peserta
berbicara.:.
|
BIODATA PEMATERI
(SPEAKER’S DETAILS)
Materi /
Topik : ______________________________________________________________
Tanggal :
______________________________________________________________
Waktu :
______________________________________________________________
1. Nama
Pemateri :
|
|||
2. Tempat
/ Tanggal Lahir :
|
|||
3.
Status: □ Nikah
(Jumlah Anak: ……
Putra:…….. Putri: ………)
|
|||
□ Belum
Nikah □ Lainnya ………………………………………………….......................
|
|||
4.
Pekerjaan Tetap Sekarang :
|
|||
5.
Alamat Tinggal :
|
|||
6. Nomor
Telpon / HP :
|
|||
7.
|
LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN
|
TEMPAT
|
LULUS TAHUN
|
|
1. SD/MIN/Sederajat ……………………………….................
|
|
|
2. SMP/MTSN/Sederajat …………………………........................
|
|
|
|
3. SMA/MAN/Sederajat …………………………….....................
|
|
|
|
4. S1 (Sarjana) ……………………………………….......
|
|
|
|
5. S2 (Master) ……………………………………….......
|
|
|
|
6. S3 (Doktor) ………………………………………........
|
|
|
|
8.
|
JENJANG
TRAINING DI HMI
|
TEMPAT
|
TAHUN
|
|
§ Basic Training (LK – 1)
|
|
|
§ Intermediate Training (LK – 2)
|
|
|
|
§ Advanced Training (LK – 3)
|
|
|
|
§ SC (Seniour Course)
|
|
|
|
§ Pusdiklat / Lainnya ……………………………......................
|
|
|
|
9.
|
PENGALAMAN
ORGANISASI DI HMI
|
NAMA JABATAN
|
TAHUN
|
|
o Komisariat
……………………………………….......
|
|
|
o Cabang …………………………………………....
|
|
|
|
o Badko …………………………………………….
|
|
|
|
o PB – HMI
|
|
|
|
o Lembaga
HMI Lainnya ………………………..
|
|
|
|
10
|
PENGALAMAN
ORG. DI LUAR HMI
|
NAMA JABATAN
|
TAHUN
|
1.
2.
|
|
|
|
|
|
||
11. Hobby:
|
|||
12. Motto Hidup:
|
|||
13. Tanda
Tangan:
………………………………….., ………… / ……….. / ………………
(……………………………………………………)
(Nama & Tanda Tangan)
|
CONTOH URUTAN MATERI LK
I
MATERI
|
POKOK BAHASAN
|
Materi I
Sejarah
Peradaban Islam I
(4
Jam)
|
A. Sejarah dan Peradaban
1. Pengertian Sejarah dan
urgensinya
2. Pengertian Peradaban dan hubungannya
dengan keterlibatan sejarah
3. Peradaban dan Islam
B. Kondisi Sosiologis Masyarakat
Arab
1. Masyarakat Arab Pra-Islam dan
Tradisinya
2. Masyarakat Arab Dan Kehadiran
Islam
3. Suku Quraiys dan Kelahiran
Muhammad
4. Mekah dan Yatsrib
5. Pembentukan Masyarakat Madinah
C. Khulafa’urrasyidun
D. Dinasti
Pasca Khulafa’urrasyidun
E. Islam di Eropa : Spanyol dan
Silsilia
F. Negara-negra Muslim Terakhir
1. Dinasti Fatimiyyah
2. Dinasti Mamluk
3. Turki Utsmani
|
Materi II
Sejarah
Islam di Indonesia
(2-3
Jam )
|
1. Asal usul masuknya Islam
2. Kerajaan dan Kesultanan
3. Kekuasaan Belanda, Inggris,
Portugis
4. Benturan peradaban, struktur
sosial & budaya, Hindu, Animisme & Dinamisme
5. Walisongo & peranannya
6. Era modern ( perjalanan Islam
Indonesia )
7. Serikat Islam
8. Muhammadiyah & Gerakan
Pembaruan
9. Al Irsyad dan NU
|
Materi III
Sejarah
HMI
(3
jam)
|
1. Latar Belakang Berdirinya HMI
2. Kedudukan HMI ditengah-tengah
pertarungan ideologi dan Masyarakat
3. Gagasan dan Visi Pendiri HMI.
4. Komitmen ke‑Islaman dan
Kebangsaan sebagai Dasar Perjuangan HMI.
5. Dinamika Sejarah Perjuangan HMI
Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa (Fase-Fase Perjuangan HMI)
6. Kontribusi HMI bagi Bangsa dan
Agama
1. NKRI
2. Pancasila
3. Orde Lama
4. Orde Baru
5. Reformasi
|
Materi IV
Pengantar
Filsafat
(
2 Jam)
|
1.
Ontologi
2.
Epistemologi
3.
Aksiologi
|
Materi V
NDP
HMI
(9
jam)
|
1. Sejarah NDP HMI
1.1.
Pengertian
NDP
1.2.
Sejarah
Perumusan dan lahirnya NDP
1.3.
NDP
sebagai kerangka pemikiran Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan HMI
1.4.
Hubungan antara NDP dan Mision HMI
2. NDP HMI
2.1. Dasar-dasar Kepercayaan
2.2. Pengertian-pengertian Dasar
Tentang Kemanusiaan
2.3. Kemerdekaan Manusia (ikhtiar)
dan Keharusan Universal (Taqdir)
2.4. Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Prikemanusiaan
2.5. Individu dan Mayarakat
2.6. Keadilan Sosial dan Keadilan
Ekonomi
2.7. Kemanusiaan dan Ilmu
Pengetahuan
2.8.Kesimpulan
dan Penutup
|
Materi VI
Mission
HMI
(3
Jam)
|
1.
Makna
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
a.
Pengertian Mahasiswa
b.
Mahasiswa Sebagai Inti Kekuatan pembaharu
c.
Modal Social Mahasiswa
2.
Hakikat
keberadaan HMI
a.
Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
b.
Makna
Independensi HMI
3.
Tujuan, Fungsi dan peran HMI
a.
Penjelasan Tafsir tujuan
b.
Penjelasan fungsi dan peran strategis HMI
4.
Hubungan antara Status, sifat,asas tujuan, fungsi dan peran HMI
secara Integral
5.
Strategi Implementasi Tujuan HMI
|
Materi VII
Konstitusi
HMI
(4
Jam)
|
1.
Pengantar Ilmu Hukum
1.1. Pengertian
dan Fungsi Hukum
1.2. Hakekat
Hukum
1.3. Pengertian
Konstitusi dan arti pentingnya dalam organisasi
2. Ruang
lingkup Konstitusi HMI
2.1. Makna Mukodimah AD HMI
2.2. Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
2.3. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga HMI
2.3.1. Masalah keanggotaan
2.3.2. Masalah Struktur Kekuasaan
2.3.3. Masalah Struktur Kepemimpinan
3. Pengenalan
Lembaga
3.1. Kohati
3.2. Lembaga Pengembangan Profesi
3.3. Pedoman Lembaga Pengembangan profesi
3.4. Atribut HMI
|
Materi VIII
KMO
(4
Jam)
|
A.
Kepernimpinan
1.
Hakekat, peran dan fungsi kepernimpinan
1.1. Pengertian kepernimpinan
1.2. Teori dan konsepsi kepernimpinan
1.3. Fungsi dan peran kepernimpinan
1.4. Syarat‑syarat kepemimpinan
1.5. Model‑model kepemimpinan
1.6. Gaya kepemimpinan
B.
Managemen
1.
Hakekat
peran dan fungsi manajemen
1.1.
Pengertian
manajemen
1.2.
Fungsi
manajemen
1.3.
Unsur-unsur
manajemen
1.4.
Macam‑macam
manajemen
2.
Sistem
dan metode perencanaan
2.1.
Pengertian
perencanaan
2.2.
Teknik
dan prosedur perencanaan
3.
Sistem
dan metode pengorganisasian
3.1.
Pengerlian
pengorganisasian
3.2.
Tujuan,
fungsi dan unsur pengorganisasian
3.3.
Teknik
dan prosedur pengorganisasian
4.
Sistem
dan metode evaluasi
4.1. Pengertian evaluasi
4.2. Tujuan
dan sifat evaluasi
4.3. Macam‑macam
evaluasi
4.4. Teknik
dan prosedur evaluasi
5.
Analisis
SWOT
5.1. Pengertian,
fungsi dan tujuan SWOT
5.2. Penerapan
analisis SWOT dalam organisasi
C.
Organisasi
1.
Hakekat dan fungsi organisasi
1.1. Pengertian dan fungsi organisasi
1.2. Ciri‑ciri organisasi
1.3. Prinsip‑prinsip organisasi
1.4. Asas‑asas organisasi
1.5. Model‑model organisasi
2.
Sistem organisasi modern
2.1. Syarat‑syarat organisasi modern
22. Strukturorganisasi modern
2.3. Prosedur dan mekanisme kerja organisasi modern
|
Materi IX
Metode
Diskusi dan Tehnik Persidangan
(2
Jam)
|
1.
Metode Diskusi
1.1. Diskusi Kelompok
1.2. Focus Group Discussion
1.3. Seminar
1.4. Saresehan
1.5. Lokakarya
2.
Tehnik Persidangan
2.1.Unsur-unsur persidangan
2.2.Peralatan sidang
2.3. Istilah-istilah yang digunakan dalam persidangan
2.4. Mekanisme Persidangan
|
NB :
1. Dalam
kegiatan LK I tidak diperkenankan memakai tema
2. Tidak
diperkenankan menambahkan materi diluar dari yang tertera, kecuali sebagai
pengantar materi pokok.
3. Topik
Stadium General dapat dibuat berdasarkan kebutuhan, disarankan yang menyangkut
dunia kemahasiswaan.
KEGIATAN PASCA LATIHAN
KADER I
A.
Follo-Up
Follow up merupakan tindak lanjut dari training yang sebelumnya
diikuti oleh kader. Follow up berfungsi untuk mengisi kekurangan yang
terdapat dalam training. Setiap kader sekurang-kurangnya mengikuti follow up
sebanyak 60% dari kegiatan/materi. Follow up dilaksanakan oleh mantan
tim pemandu training/bidang P3A komisariat, dan memiliki kredit poin bagi kader
yang mengikuti kegiatan. Diantara kegiatan follow-up, umumnya meliputi :
1.
Pendalaman Sejarah Peradaban Islam
2.
Pendalaman Sejarah HMI
3.
Pendalaman NDP HMI
4.
Pendalaman Konstitusi HMI
5.
Pendalaman KMO
6.
Pendalaman Mission HMI
B.
Up-grading
Up grading merupakan proses persiapan kader agar dapat mengikuti
jenjang training berikutnya. Setiap kader sekurang-kurangnya mengikuti up
grading sebanyak 60% dari kegiatan/materi. Up grading dilaksanakan
oleh bidang P3A, dan memiliki kredit poin bagi kader yang mengikuti kegiatan.
Kegiatan ini dapat dibuat melalui beberapa bentuk :
1.
Diskusi dan Kajian Formal yang meliputi isu Keislaman,
Keindonesiaan, Kemahasiswaan, dan Kehmian. Contoh :
1.1.
Up-Grading Administrasi dan Kesekretariatan
1.2.
Up-Grading Kepengurusan
1.3.
Up-Grading Kepenulisan
2.
Training atau Pelatihan yang termasuk kategori Training
Non-Formal
3.
Pendampingan (Coaching)
4.
Bedah buku atau seminar.
C.
Aktivitas
Yang dimaksud dengan
aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh kader dalam rangka
membentuk dan mengembangkan dirinya. Kegiatan ini terdiri dari
tiga jenis :
1.
Aktivitas Individu
Aktivitas individu dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan individual
yang meliputi kemampuan akademis, skill, ataupun pengembangan minat dan bakat.
2.
Aktivitas Kelompok
Aktivitas kelompok dimaksudkan untuk membagi kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada pemetaan dan pengkondisian peserta berdasarkan minat dan
bakatnya masing-masing. Sebagai contoh dengan membuat kelompok kajian,
kursus-kursus, ataupun studi literasi.
3.
Aktivitas Organisasi
Aktivitas organisasi adalah kegiatan yang ditugaskan oleh organisasi
menyangkut kegiatan internal berupa keaktifan dalam berbagai kegiatan dan ditugaskan
menjadi panitian kegiatan. Secara eksternal, adalah keterlibatan kader dalam
kegiatan dilingkungan kampus dan non-kampus dengan mengatasnamakan perwakilan
HMI, misalnya: BEM, UKM, perlombaan, ataupun kegiatan sosial lainya.
D.
Promosi
Promosi
adalah pendistribusian kader dalam aktivitas struktur organisasi, baik internal
ataupun eksternal HMI. Sebagai contoh: dipromosikan sebagai anggota BEM
kampus, atau mengikuti kegiatan dakwah, dll.
g.
Coaching/Pendampingan
Coaching/pendampingan adalah aktivitas
perkaderan yang dilaksanakan dalam bentuk pembinaan/bimbingan terhadap kader
oleh pendamping/pembimbing yang bersifat personal/individu. Setiap individu
kader, wajib dibimbing dan diarahkan sesuai dengan minat dan potensinya masing-masing.
Sebagai contoh teknis coaching adalah :
1.
Setiap kader baru dibagi
menjadi beberapa kolompok dengan satu pembimbing. Minimun 3 orang kader baru
dibimbing oleh 1 orang pengurus.
2.
Yang perlu diperhatikan oleh
seorang pembimbing meliputi :
1)
Kebutuhan akademis atau
intelektual kader baru. Hal ini bisa dilakukan dengan cara: 1) memberikan
bahan-bahan bacaan yang terukur bedasarkan tingkatan masing-masing anggota. 2)
memberikan bimbingan terhadap mata kuliah yang dipandang sulit dipecahkan
dikampus, misalnya pada penguasaan bahasa inggris, arab, atau kepenulisan
ilmiah. 3) bacaan-bacaan yang diberikan kepada kader yang dibimbing,
sewaktu-waktu perlu dibimbing tingkat pemahaman terhadap bahan bacaan yang
diberikan tersebut, atau dibuatkan diskusi terbuka dengan melibatkan kelompok
yang lain untuk mendiskusikan secara bersama bahan bacaan.
2)
Seorang pembimbing harus juga
memperhatikan kesulitan kader baru dalam berinteraksi dilingkungan kampus atau
komisariat, agar ia dapat bersosialisasi dengan baik.
3)
Seorang pembimbing harus
memperhatikan kesejahteraan kader baru, sisi sosial-kemanusiaan, dan kepedulian
team.
4)
Pembentukan
iklim, suasana dan budaya positif. Yaitu menciptakan
kondisi yang kondusif untuk perkaderan yang selaras dengan prinsip-prinsip
perkaderan dalam setiap aktivitas HMI, sehingga para kader nyaman dan dapat
mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin. Penciptaan kondisi ini mesti
didukung oleh regulasi organisasi yang dapat mendorong terbentuknya kebiasaan
dan kepribadian kader
BACAAN UNTUK
PENGEMBANGAN KEILMUAN
A.
SEJARAH PERADABAN ISLAM
1. Philip K. Hitti, History Of Arabs (History Of The Arabs ;
From The Earliest Times To The Present). Jakarta; PT. Serambi Ilmu Semesta,
2005
2. Qasi A. Ibrahim dan Muhammad A.
Saleh, Buku Pintar Sejarah; Jejak Langkah
Peradaban Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (Al-Mawsu’ah Al-Muyassaroh Fi
Al-Tarikh Al-Islami), Jakarta; Zaman, 2014
3. Tariq Suwaidan, Dari Puncak Andalusia; Kisah Islam Pertama
Kali Menginjakan Kaki di Spanyol, Membangun Peradaban, Hingga Menjadi Warisan
Sejarah Dunia (Al-Andalus ; Al-Tarikh Al-Mushawwar), Jakarta; Zaman, 2015
4.
Tamim
Anshary, Dari Puncak Bagdad: Sejarah
Dunia Versi Islam (Destiny Distrupted : A History Of The World Through Islamic
Eyes). Jakarta; Zaman, 2009
5.
David
Levering Lewis, The Greatness Of Andalus:
Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat (God Crucible: Islam and The Making Of
Europe). Jakarta; PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008
6.
Marshall
G.S. Hodgson, The Venture Of Islam : Iman
dan Sejarah dalam Peradaban Dunia (The Vanture Of Islam: Conscience and History
in a World Civilizasion Volume one: The Classical Age Of Islam.) Jakarta;
Paramadina, 2002
7. Marshall G.S. Hodgson, The Venture Of Islam : Iman dan Sejarah
dalam Peradaban Dunia (The Vanture Of Islam: Conscience and History in a World
Civilizasion Book two:The Classical Civilization Of The High Caliphate)
Jakarta; Paramadina, 2002
B.
SEJARAH
INDONESIA
1. Nurcholish
Madjid, Indonesia Kita, Jakarta: Universitas Paramadina. 2003
2. Bernard H.M. Vlekke, Nusantara : Sejarah Indonesia (Nusantara: A
History Of Indonesia. Jakarta; Kepustakaan Populer Gramedia, 2008
3. M.C.
Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (Jakarta: Serambi,2007)
4. Rosihan
Anwar, Kisah-kisah Jakarta Setelah Proklamasi. Jakarta; Pustaka Jaya, 1977
5. R. Moh.
Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (Yogjakarta; LkiS, 2005)
6. Endang
Saefudin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 : Sebuah Konsensus Nasional
Tentang Dasar Negara Republik Indoensia 1945-1949 (Jakarta: Gema Insani Press,
1997)
7. Bambang
Setyo Suprianto, Dinamika Perumusan Dasar Falsafah Negara Republik Indoensia
dan Implementasinya (Jakarta: MPSI, 2014)
C.
SEJARAH
HMI
1. Agus
Salim Sitompul, Citra HMI. Yogjakarta: Adytia Media. 1997
2. Agus
Salim Sitompul, Historiografi Himpunan Mahasiswa Islam Tahun 1947-1993. Jakarta:
Intermasa. 1995
3.
Agus Salim Sitompul, Sejarah
Perjuangan HMI(1974‑1975), Bina Ilmu
4. Victor I
Tanja, Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya Ditengah-tengah
Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia (Jakarta; Penerbit Sinar Harapan, 1982)
5. Hasanuddin
Saleh, HMI Dan Rekayasa Asas Tunggal Pancasila (Yogjakarta; Pustaka Pelajar,
1996)
6. Dahlan
Ranuwihardjo, Bung Karno dan HMI Dalam Pergulatan Sejarah: Mengapa Bung Karno
Tidak Membubarkan HMI?. Jakarta: Intrans. 2002
7. Syafinudin
Al-Mandari, Demi Cita-cita HMI, Catatan Ringkas Perlawanan Kader dan Alumni HMI
terhadap Rezim Orde Baru. Jakarta: Multi Sarana. 2003
8. Sulastomo, Hari‑hari Yang Panjang, PT. Gunung Agung, 1988
9.
Ramli Yusuf (ed), 50 tahun HMI
mengabdi, LASPI, 1997.
10.
Ridwan Saidi, Biografi A. Dahlan Ranuwiharjo,
LSPI, 1994.
11.
M.
Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik di Indonesia, Mizan, 1997
D.
NDP
HMI
1. Nurchlish
Madjid, Islam Doktrin Peradaban, Jakarta: Yayasan Paramadina. 1997
2. Nurcholish
Madjid, Tradisi Islam : Peran dan Fungsinya dalam pembangunan Indonesia.
Jakarta: Paramadina, 1997
3. Nurcholis
Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Mizan, 1987
4. Nurcholish
Madjid, Islam Agama Peradaban, Paramadina, 1995\
5. Nurcholish
Madjid, Islam Agama Kemanusiaan; Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam
Indoensia. Jakarta; Paramadina, 2003
6. Nurcholish
Madjid, Aras Nama Pengalaman Beragama dan Berbangsa di Masa Transisi (Kumpulan
Dialog Jum’at di Paramadina). Jakarta; Pramadina. 2009
7. Nurcholish
Madjid, Masyarakat Religius; Membumikan Nilai-nilai Islam Dalam Kehidupan
Masyarakat. Jakarta; Paramadina, 2000
8. Muhammad
Iqbal, Rekonstruksi Agama Dalam Islam (The Recontruction Of Religion Thought in
Islam), Yogjakarta; Lazuardi, 2002
9. Albert
Hourani, Pemikiran Liberal di Dunia Arab (Arabic Thought In The Liberal Age),
Bandung; Mizan Pustaka, 2004
10. Louise
Marlow, Masyarakat Egaliter Visi Islam (Hierarchy and Egaliterianisme In
Islamic Thought), Bandung; Mizan, 1999
11. Muhammad
Arkoun, Rethinking Islam (Rethinking Islam; Common Question, Uncommon Answer).
Yogjakarta; Pustaka Pelajar, 1996)
Robert D. Lee, Mencari Islam Autentik; Dari Nalar Puitis Iqbal Hingga Nalar Kritis Arkoun ( Overcoming tradition and modernity: the Search For Islamic Authenticity). Bandung; Mizan, 2000)
Robert D. Lee, Mencari Islam Autentik; Dari Nalar Puitis Iqbal Hingga Nalar Kritis Arkoun ( Overcoming tradition and modernity: the Search For Islamic Authenticity). Bandung; Mizan, 2000)
12. Fazlur
Rahman, Kebangkitan dan Pembaharuan di Dalam Islam (Revival and Reform In
Islam; A Study Of Islamic Fundamentalism). Bandung; Pustaka, 2001
13. Munawir
Sjadzali, Bunga Rampai Wawasan Islam Dewasa Ini. Jakarta; UI Press. 1994
14. Munawir
Sjadzali, Islam Realitas Baru dan Orientasi Masa Depan Bangsa. Jakarta;
UIPress. 1993
15. Harun
Nasution, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah. Jakarta; UIPress,
1987
16. Hadji
Agus Salim, Pesan-Pesan Islam: Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell
University Amerika Serikat. Bandung; Mizan Media Utama. 2011
17. H.A.
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern Di Timur Tengah. Jakarta; Djambatan. 1995
18. Harun
Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbadingan. Jakarta:
UIPress. 1986
19. Harun
Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam. Jakarta: UIPress. 1986
20. Sachiko
Murata, dan William C. Chittik, Trilogi Islam: Islam, Iman, Ihsan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. 1997
21. Asghar
Ali Engginar, Islam dan Theologi Pembebasan, Pustaka Pelajar 1999
22. Ali
Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam, Mizan 1992
23. Ali Syari’ati
, Tugas Cendikiawan Muslim, Srigunting, 1995.
24. Hasan
Hanafi , Ideologi, Agama dan Pembangunan, P3M, 1992.
25. Kazuo
Shimogaki, Kiri Islam, LKIS, 1995.
26. Jalaluddin
Rakhmat, Islam Alternatif, Mizan, 1987.
27. Ali Syari'ati, Kritik Islam atas Marxisme dan Sesat fikir Barat lainnya, Mizan 1985
28. Fazlur Rahman, Membuka Membuka Pintu ljtihad, Pustaka
Slamn, 1984
29. Fazlur
Rahman, Islam Modernis: Tentang Transformasi Intelektual,
Pustaka, 1985
30. Fazlur
Rahman, Islam, Binarupa Aksara, 1987
31. Fazlur
Rahman, Tema‑tema Pokok Al‑Qur'an, Pustaka 1985
32. Fazlur
Rahman, Kebangkitan dan Pembaharuan Dalam Islam (Revival and Reform in Islam:
Study Of Islamic Fundamentalisme). Bandung : Penerbit Pustaka, 2001
33. M. Dawam Raharjo, Ensiklopedia Al-Qur’an, Paramadina,
1996
E. KMO
1. Peter G.
Northouse, Kepemimpinan ; Teori dan Praktek. Jakarta; PT. Indeks Permata Puri,
2013
2. Roger
Dawson, Seni Negosiasi (Secrets Of Power Negotiating ; inside Secrets a master
Negotiator). Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003
3. Kartini
Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada. 2014
4. Winardi,
Manajemen Konflik; Konflik Perubahan dan Pengembangan. Bandung; CV. Mandar
Maju. 2007
5. James
MacGregor Burns, Transforming Leadership. New York: Atlantic Monthly. 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar