Senin, 19 Desember 2016

Pedoman LK 1 HMI

PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN
LATIHAN KADER I












Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT STAI MUTTAQIEN
CABANG PURWAKARTA

A.      Ruang Lingkup
Latihan Kader I merupakan pelatihan pertama bagi setiap calon kader yang akan masuk dalam organisasi HMI. Dengan kata lain, tanpa ikut serta atau tidak dinyatakan lulus dalam latihan ini, sama halnya dengan tidak sah menjadi anggota HMI. Oleh sebab itu, kegiatan pelatihan ini harus dipersiapkan sedemikian rupa oleh penyelenggara dan juga mempersiapkan para calon kader untuk commited dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun.
Kegiatan latihan kader I ini pada prinsipnya dilaksanakan oleh komisariat dengan status sebagai pelaksana kegiatan, sedangkan Cabang berposisi sebagai penyelenggara. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, cabang mempunyai wewenang untuk menginisiasi penyelenggaraan kegiatan ini secara bersamaan, sebab cabang dalam hal ini berdiri sebagai penyelenggara kegiatan.

B.       Tujuan
Tujuan dilaksanakan Latihan Kader I adalah :
Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa

C.      Target
Target yang diharapkan dalam Latihan Kader I dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut :
1.      Memiliki kesadaran menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (menjalankan ibadah secara baik, teratur dan rutin)
2.      Mampu meningkatkan kemampuan akademis (IPK meningkat)
3.      Memiliki kesadaran akan tanggungjawab keumatan dan kebangsaan (berperan dalam kehidupan masyarakat : kampus, rumah, dll)
4.      Memiliki kesadaran berorganisasi (aktif dalam kegiatan organisasi, kepanitiaan, dll)

D.      Unsur-Unsur Training
Yang dimaksud dengan unsur-unsur training adalah komponen yang terlibat dalam kegiatan  pelaksanaan Latihan Kader I. Unsur-unsur yang dimaksud adalah :
1.      Pengurus HMI Cabang; Pengurus HMI cabang berperan dalam mengatur regulasi pelaksanaan Latihan Kader I, dan legalisasi atas pengukuhan kelulusan peserta yang dituangkan dalam Surat Keputusan tentang Pengukuhan dan Pengesahan Anggota Biasa Himpunan Mahasiswa Islam.
2.      Pengurus HMI Komisariat; Pengurus HMI komisariat bertanggung jawab atas terlaksananya Latihan Kader I sebagai penyelenggara kegiatan.
3.      Badan Pengelola Latihan Cabang; merupakan institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan Latihan Kader I.

Selain institusi di atas, terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan training secara teknis, yaitu :
1.      Organizing Committee; bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu hal yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan kegiatan. Tugas-tugas OC secara garis besar sebagai berikut :
a.       Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas lainnya
b.      Mengusahakan pembiayaan dan perijinan latihan
c.       Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan latihan
d.      Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan favourable
e.       Bekerja sama dengan unsur-unsur lainnya dalam rangka menyukseskan jalannya latihan.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Anggota biasa HMI, Telah mengikuti follow up dan Up-Grading LK I, minimal 30 hari diangkat oleh pengurus HMI komisariat dengan surat keputusan.
2.      Steering Committee; bertugas dan bertanggung jawab atas pengarahan dan pelaksanaan latihan. Tugas-tugas SC secara garis besar sebagai berikut :
a.       Menyiapkan perangkat lunak latihan
b.      Mengarahkan OC dalam pelaksanaan latihan
c.       Menentukan pemateri/instruktur/fasilitator
d.      Menentukan pemandu/master of training
Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum pengelola latihan, terlibat aktif dalam perkaderan HMI, diutamakan anggota BPL cabang, Pernah menjadi Organizing Committee LK I
3.      Pemandu/Master of Training;  bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin, mengawasi, dan mengarahkan latihan. Sejak dibukanya Latihan Kader I (Basic Training), tanggung jawab pengelolaan latihan berada  sepenuhnya dalam tanggung jawab pemandu/master of training, sampai latihan dinyatakan ditutup. Tugas-tugas pemandu/master of training secara garis besar sebagai berikut :
a.       Memimpin latihan, baik di dalam forum ataupun di luar forum
b.      Memberikan materi apabila pemateri/instruktur/fasilitator tidak dapat hadir
c.       Melakukan penajaman pemahaman atas materi yang telah diberikan
d.      Melakukan evaluasi terhadap peserta
e.       Menentukan kelulusan peserta latihan
f.       Mengadakan koordinasi diantara unsur yang terlibat langsung dalam latihan
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
a.       Dinyatakan lulus dalam Training Of Trainer dan Training Managemen Training
b.      Terlibat aktif dalam perkaderan HMI
c.       Pernah menjadi pemateri/fasilitator LK I
d.      Menguasai dan memahami materi LK I
e.       Dapat menjadi suri tauladan yang baik. Ditentukan oleh BPL
4.      Pemateri/Instruktur/Fasilitator; bertugas untuk menyampaikan materi latihan yang dipercayakan kepadanya.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
a.       Memenuhi kualifikasi umum dan khusus pengelola latihan (pernah mengikuti Training Of Trainer)
b.      Terlibat aktif dalam perkaderan HMI
c.       Pernah menjadi Steering Committee LK I
d.      Menguasai dan memahami materi yang dipercayakan kepadanya
e.       Dapat menjadi suri tauladan yang baik
f.       Ditentukan oleh SC
g.      Peserta; adalah calon-calon kader yang telah lulus seleksi, dan telah dinyatakan sebagai peserta oleh penyelenggara.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
a.       Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang menjalani skorsing akademik.
b.      Beragama Islam (Muslim/Muslimah)
c.       Dapat membaca Al-Qur’an.
d.      Bisa melakukan sholat (hafal bacaan sholat)
e.       Bersedia mengikuti seluruh kegiatan training

E.     Mekanisme Pelaksanaan
Proses pelaksanaan training dibagi dalam tiga fase, yaitu : Fase persiapan, Fase Pelaksanaan, dan Fase sesudah training.
Pertama, dalam fase persiapan, terdapat hal-hal yang perlu dipersiapakan sebagaimana berikut ini:
a.       Pengurus HMI komisariat membentuk OC dan SC dengan surat keputusan, dan OC membuat out line (term of reference) pelaksanaan LK I (min H-30)
b.      OC mengirimkan surat pengajuan pelaksanaan training kepada Bidang PA Cabang dan Surat permohonan mengelola training kepada BPL Cabang dengan melampirkan proposal kegiatan dan SK penetapan OC selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rencana kegiatan dilaksanakan.
c.       Selanjutnya, Bidang PA Cabang mendisposisikan surat pengajuan tersebut pada BPL Cabang untuk dianalisa dan kaji untuk kemudian dikembalikan pada Bidang PA Cabang agar diambil keputusan layak atau tidaknya training diselenggarakan. Jika training dianggap layak, maka Bidang PA Cabang mengeluarkan surat keputusan, sedangkan bilamana tidak dianggap layak, bidang PA Cabang mengeluarkan surat keterangan berikut evaluasi (masukan) yang telah dilakukan. Setelah mendapatkan Surat keputusan Bidang PA Cabang, baru kemudian OC lebih lanjut melaksanakan tugas-tugas lainnya.
d.      OC mengusahakan tempat training dan hal-hal yang berhubungan dengannya (min H-14)
e.       Mempersiapkan dan mengusahakan fasilitas-faslitas akomodasi dari konsums yang diperlukan selama training berlangsung (H-1)
f.       SC Menghubungi instruktur-instruktur/pemateri dan MOT yang telah ditetapkan, atau menghubungi BPL untuk mengelola training yang bersangkutan. Dan memastikan kesiapan instruktur.
g.      Mengadakan pendaftaran peserta dan jika perlu diadakan seleksi oleh pengurus komisariat, dan menyediakan hal-hal admnistratif yang berkaitan dengan itu, misalnya formulir pendaftaran, pamflet, kuitansi sb.
h.      Mempersiapkan bahan-bahan atau materi-materi yang diperlukan untuk training seperti : Culrcillum vitae, topik-topik diskusi, case study, format screaning, format penilaian, format presensi, post test, undangan pemateri, dsb.
i.        Sedapat mungkin diadakan pertemuan/rapat gabungan antara panitia pelaksana (OC dan SC) dan  MOTuntuk menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mensukseskan training. Dan konsultasi agenda acara training kepada BPL atau PA Cabang.

Kedua, dalam fase pelaksanaan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagi berikut:
a.       Acara pembukaan dengan susunan acara sebaga berikut:
·         Pembuka
·         Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
·         Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
·         Laporan Ketua Panitia
·         Sambutan Ketua umum komisariat
·         Sambutan ketua umum HMI Cabang dan membuka LK I
·         Penyerahan berkas acara training dari SC ke MOT
·         Do’a
·         Penutup, dilanjutkan dengan penyerahan acara kepada MOT
b.      Acara pertama setelah pembukaan adalah checking peserta training dan perkenalan antara peserta dan panitia, selanjutnya adalah kontrak belajar dan arah perkaderan oleh MOT
c.       Pelaksanaa training selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal acara training yang telah ditetapkan. Dan tetap harus dijaga suasana training yang intelektualitas, religus, persaudaraan dan menyenangkan.
d.      Training harus memenuhi materi wajib LK I, dan komisariat diberikan kreatifitas untuk menambahkan materi muatan lokal sesuai dengan kebiasaan dan latarbelakang komisariatnya (dengan sepengetahuan SC atau BPL).
e.       Adanya simulasi untuk materi-materi tertentu, misalnya; metodologi diskusi, KMO, dan Teknik sidang
f.       Adanya evaluasi dari training kepada peserta (post test) oleh BPL atau PA Cabang
g.      Acara penutupan dengan susunan acara sebagai berikut:
·         Pembuka
·         Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
·         Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
·         Pembacaan SK kelulusan peserta LK I oleh MOT
·         Pembacaan Ikrar (Bai’at) peserta oleh Pengurus Cabang
·         Sambutan-sambutan (ketua angkatan peserta, ketua panitia, ketua umum komisariat)
·         Sambutan Ketua umum HMI Cabang dan Penutupan LK I
·         Do’a
·         Penutup, dilanjutkan dengan ramah tamah

Ketiga, fase sesudah training, adapun hal-hal yang mesti dilakukan adalah sebagaimana berikut :
a.       OC bertanggung jawab atas kesekretariatan (tempat ataupun inventaris) HMI Cabang yang dipinjamkan oleh cabang.
b.      Panitia wajib melakukan evaluasi dan membuat LPJ kepada pengurus komisariat dan selanjutnya diteruskan kepada PA cabang
c.       Pengurus komisariat melakukan follow-up kepada kader yang dinyatakan tidak lulus atau lulus bersyarat dan melakukan pendampingan/monitoring/ serta menjadi kakak asuh bagi mereka

F.     Manajemen Training
Dalam upaya menciptakan pelaksanaan training yang baik dan berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan manejemen training adalah seni untuk mengatur agar tercapainya tujuan training. Berdasarkan hal tersebut, maka LK I merupakan training penanaman nilai/ideologisasi organisasi, sehingga dalam manajemen trainingnya harus mendukung pada aspek kesadaran dalam berpola pikir, sikap, dan tindak, pembobotan dalam LK I adalah afektif (50%), kognitif (30%), dan psikomotorik (20%). Hal-hal yang dimaksud dalam manajemen training ini adalah :
1.    Kurikulum
Kurikulum yang terdapat dalam pedoman merupakan penggambaran tentang metode dari training. Oleh sebab itu penerapan dari kurikulum adalah erat kaitannya dengan masalah yang menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam training. Dalam penerapan kurikulum ini agar diperhatikan aspek-aspek :
a.       Penyusunan jadwal materi training
       Jadwal training adalah sesuatu yang merupakan gambaran tentang isi dan bentuk-bentuk training. Oleh karena itu penyusunan jadwal harus memperhatikan urutan-urutan materi pokok sebagai korelasi yang tidak berdiri sendiri (asas integratif). Berdasarkan hal tersebut maka urutan materi pokok dalam LK I HMI adalah sebagai berikut :
·         Sejarah Peradaban Islam dan HMI
·         NDP HMI
·         Mision HMI
·         Konstitusi HMI
·         Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi
Dalam hal diperlukan adanya materi penunjang/tambahan, maka harus diperhatikan korelasinya dengan materi pokok, jangan sampai memutus hubungan antar materi pokok.

b.        Metode Penyampaian
Cara penyampaian materi pada LK I pada dasarnya harus memenuhi prinsip penyegaran dan pengembangan gagasan di tingkat pengelola, serta penyegaran gagasan dan pemahaman di tingkat peserta, dengan demikian diharapkan akan muncul gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif di dalam forum training. Selain itu penyampaian materi harus mencapai target/sasaran dari tujuan materi khususnya dan tujuan LK I umumnya, serta membangun suasana training/forum yang tidak menjenuhkan.

2.      Suasana Training
Suasana training merupakan komponen penting dalam kesuksesan pelaksanaan training, karena suasana akan mempengaruhi kondisi psikologis orang-orang yang terlibat dalam pertrainingan. Suasana training harus dilihat secara komprehensif, karena training bukan hanya sebatas forum penyampaian materi, tetapi lebih jauh daripada itu, seluruh aktivitas sejak dibukanya training sampai dengan penutupan, dalam arena atau lokasi tempat training diadakan.
Dengan demikian pemahaman tentang arena training tidak hanya terbatas pada forum saja. Implikasi dari pemahaman tersebut adalah suasana training harus dibangun pada keseluruhan arena training, sehingga segala aturan akan mengikat pada keseluruhan kegiatan training, tidak hanya pada saat di forum. Suasana yang harus dibangun dalam kegiatan pertrainingan secara umum adalah sebagai berikut :
a.    Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama unsur individu dalam training
b.    Tidak menimbulkan kejenuhan di antara unsur individu dalam training
c.    Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur individu dalam training; menciptakan kondisi equal antar segenap unsur training berarti mensejajarkan dan menyetarakan semua unsur yang ada dalam training.
d.   Terciptanya suasana Islami; untuk menciptakan suasana yang Islami sebagai upaya awal pembentukan kader muslim, dapat dilakukan dengan jalan mengisi dengan aktivitas ritual pada waktu-waktu tertentu, serta menonjolkan sikap-sikap dan prilaku yang baik.
e.    Terciptanya suasana intelektual; dapat dilakukan dengan cara penyediaan bahan bacaan di arena training dan menyediakan media tempat mencurahkan buah pemikiran.
f.     Dengan pemahaman bahwa training adalah seluruh aktivitas yang dilakukan pada masa training, maka pada waktu tersebut seluruh dinamika dan suasana training harus dibentuk oleh seluruh komponen, khususnya senior harus mampu memberikan contoh yang baik pada yuniornya. Dengan demikian suasana training yang mendidik dan menyenangkan dapat terbangun, aktivitas yang tidak berkaitan dengan training, “omongan bocor”, dan sikap lain yang kontraproduktif harus dieliminir.

3.      Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan training menganut asas minimalis, maksudnya dengan kesiapan logistik yang minimal, kegiatan training dapat tetap berlangsung dengan kualitas yang baik. Keperluan forum yang mesti tersedia adalah alat tulis, lebih baik jika terdapat perlengkapan pendukung lainnya. Demikian pula dengan akomodasi dan perlengkapan lainnya, kondisi minimalis diharapkan dapat meningkatkan militansi dan kreativitas kader.

4.      Jumlah Peserta
Jumlah peserta akan mempengaruhi konsentrasi peserta dalam memahami materi yang diberikan. Berdasarkan pemikiran tersebut maka dalam LK I jumlah peserta yang ideal adalah minimal 15 (lima belas) orang dan maksimal 35 (tiga puluh lima) orang perkelas.

G.    Seleksi
Untuk mendapatkan output yang baik harus berangkat dari input dan process yang baik pula. Latihan Kader I yang merupakan proses pembentukan output agar sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka harus didukung oleh input yang baik. Calon kader sebagai bahan baku yang akan diproses dalam LK I tentu harus memiliki kualifikasi tertentu agar dapat menjadi kader sesuai dengan harapan dan tujuan perkaderan. Kualifikasi umum calon peserta LK I adalah sebagai berikut :
a.     Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang menjalani skorsing akademik
b.    Muslim/muslimah (bisa baca Al-Qur’an)
c.     Memiliki integritas
d.    Akademis (cerdas; intelektual)
e.     Memiliki potensi kepemimpinan
f.     Berprestasi
g.    Mau aktif berorganisasi

Seleksi dilakukan dengan cara : Wawancara, berfungsi untuk menguji konsistensi jawaban, dan menggali lebih dalam pengetahuan calon peserta, serta menggali motivasi dan potensi calon peserta. Apabila motivasi ada “distorsi” maka pewawancara betugas untuk meluruskannya. Screaning berisi pertanyaan-pertanyaan tentang selayang pandang HMI, Ke-organisasian, dan ke-Islam-an.

H.    Waktu Training
Untuk Latihan Kader I minimun waktu yang diperlukan adalah tiga hari dua malam dengan rincian waktu sebagai berikut :
1.      Kegitan di mulai pada pukul 03.00-07.00 dengan rincian aktivitas; Qiyam Al-Layl, sholat subuh berjama’ah, kultum, tadarus al-qur’an, olahraga pagi dan sarapan.
2.      Selanjutnya mulai pukul 08.00-17.30 adalah waktu yang digunakan untuk penyampaian materi-materi.
3.      Malam hari dari mulai pkl. 20.00-22.00 kegiatan yang diperuntukan adalah FGD atau Personal Approach baik secara formal maupun informal.
4.      Kegiatan malam di tutup pada pukul 22.00.

I.       Materi Training
Latihan Kader I memiliki materi-materi dasar yang sifatnya penanaman dasar organisasi HMI, atau dengan kata lain materi yang disampaikan pada LK I merupakan fondasi dalam membentuk kader sesuai dengan kualitas insan cita. Adapun materi yang diberikan dalam LK I ini harus seragam dan standar di seluruh komisariat, karena jika fondasi ini beragam akan mengakibatkan konstruksi yang lemah.
Materi-materi yang diberikan dalam LK I ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu materi pokok dan materi penunjang atau tambahan. Materi pokok adalah kelompok materi yang wajib ada dan disampaikan dalam forum LK I, materi ini merupakan materi standar secara bagi pelaksanaan LK I HMI.
Sedangkan materi penunjang atau tambahan adalah materi yang telah menjadi kemestian untuk ada dalam training (misal materi perkenalan dan orientasi latihan, dan materi evaluasi dan rencana tindak lanjut), atau materi yang merupakan prasyarat tercapainya pemahaman materi pokok atau materi yang memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok dan memiliki keterkaitan dengan tujuan perkaderan yang menjadi karakter lokal.















IKRAR PELANTIKAN/BAI’AT


“Bismillaahirrahmaanirrahiim”

“Asyhadu allaa ilaa ha illallaah
Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah”

“Radhiitu billaahi rabba, wabil islaami diina,
Wabi muhammadin nabiyyau warasuula”

“Dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

“Aku Bersaksi, bahwasanya tidak ada tuhan, selain ALLAH,
Dan sesungguhnya MUHAMMAD itu adalah Rasul ALLAH”

“Kami rela ALLAH Tuhan kami, ISLAM Agama kami,
dan MUHAMMAD sebagai Nabi dan Rasul ALLAH”



Kami anggota HMI, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, BERJANJI dan BERIKRAR:
1.      Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan selalu menjalankan Ketetapan-Ketetapan serta Keputusan-Keputusan Himpunan.
2.      Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan senantiasa menjaga nama baik Himpunan, dengan selalu tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART), dan Pedoman-Pedoman Pokok, beserta Ketentuan-Ketentuan HMI lainnya.
3.      Bahwa apa yang kami kerjakan dalam keanggotaan ini adalah untuk mencapai Tujuan HMI, dalam rangka mengabdi kepada Alllah, demi tercapainya kebahagiaan ummat dan bangsa  di dunia dan akhirat.



Inna shalaati, wanusuki, wamahyaaya, wamamaati,
Lillaahi rabbil ‘aalamiin”


“Sesungguhnya Shalatku, Perjuanganku, Hidup dan Matiku,
hanya untuk ALLAH Tuhan seru sekalian alam”




FORMULIR PENDAFTARAN BASIC TRAINING
(BASIC TRAINING ENTRY FORM)
* Di isi oleh Calon Peserta Basic Training ketika mendaftar

“Dengan Mengucapkan BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM,

Bahwa apa yang saya isi dalam formulir di bawah ini adalah BENAR adanya”.
A. INFORMASI DIRI:
1.  Nama Lengkap:
     Nama Panggilan:
2. Tempat & Tanggal Lahir:
3. Jenis Kelamin: Laki-Laki / Perempuan
4. Status Keluarga: Nikah / Belum Nikah
5. Alamat Asal (Lengkap):

6. Alamat Tinggal Sekarang:

7. No.Telpon / HP:                                               e-Mail:
B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN:
8. Pendidikan Sekarang:

a. Universitas / Institute:
b. Fakultas:
c. Jurusan:
d. Angkatan / Tahun Masuk:
9. Jenjang Pendidikan Sebelumnya:
Tahun Masuk
Tahun Tamat

a. SD* / MIN*



b. SMP* / MTSN*



c. SMU* / MAN*



d. Lainnya



C. PENGALAMAN ORGANISASI
10. Nama Organisasi & Jabatan yang Pernah Saya Geluti:

Ketika SMU / MAN
Sekarang (Di Kampus)
Lainnya (Sosial Kemasyarakatan, dsb)
a.
a..
a.
b.
b.
b.
c.
c.
c.
d.
d.
d.
D. INFORMASI BAKAT / MINAT
11. Hobby saya adalah:

12. Keahlian, Skill, atau Bakat yang Saya Miliki dalam Bidang:

a. Seni:
b. Olah Raga:
c. Agama:
d. Lainnya:
13. Kemampuan Bahasa Asing:

a. Inggris    :     Tidak Bisa              Kurang        Cukup          Bagus
b. Arab        :     Tidak Bisa                        Kurang        Cukup          Bagus
c. Bahasa Asing Lainnya :                    Kurang     Cukup          Bagus
E. LATAR BELAKANG KELUARGA
14. Nama Ayah:                                 Pekerjaan:
      Nama Ibu:                                                Pekerjaan:
15. Jumlah Saudara Kandung:         laki-laki:                          perempuan:
16. Saya Anak ke:
F. Ke -HMI- an
17. Saya Tau HMI dari:

18. Yang Mengajak Saya Masuk HMI adalah:

19. Alasan (Motivasi) Saya Masuk HMI adalah:

20. Yang saya harapkan dapat pelajari dalam Basic Training nantinya (jika lulus) adalah:

G. KONDISI FISIK / KESEHATAN
21. Penyakit / Gangguan Kesehatan yang sering saya alami adalah:

TANDA TANGAN:
……………...................,    ………/………/…………….


            (……………………………………………)

                           (Nama & Tanda Tangan)













ABSENSI HARIAN BASIC TRAINING
BASIC TRAINING HMI KOMISARIAT ______________________________________

Materi                        : ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­_____________________________________________________________
Hari / Tanggal         : _____________________________________________________________
Waktu                        : _____________________________________________________________
Pemateri                   : _____________________________________________________________
Instruktur                : _____________________________________________________________


N0

NAMA
LENGKAP

PANGGILAN

FAK / JUR /
AKT

* ABSENSI

KET.
MASUK
KELUAR







1.






2.






3.






4.






5.






6.






7.






8.






9.






10.























































RAFIK KEAKTIFAN PESERTA BASIC TRAINING
(GRAPHIC FOR PARTICIPANTS ACTIVENESS)

BASIC TRAINING HMI KOMISARIAT: ________________
HARI KE        : ______________________ 
TANGGAL       : _________________________________________

NAMA PESERTA

1.



























2.



























3.



























4.



























5.



























6.



























7.



























8.



























9.



























10.



























11.



























12.



























13.



























14.



























Quantitas (JUMLAH) BICARA
.:. Berikan tanda silang ‘X’ pada kolom tersedia setiap kali seorang peserta berbicara.:.






BIODATA PEMATERI
(SPEAKER’S DETAILS)

Materi / Topik         : ______________________________________________________________
Tanggal                     : ______________________________________________________________
Waktu                        : ______________________________________________________________


1.  Nama Pemateri                            :
2.  Tempat / Tanggal Lahir          :
3.  Status:                       Nikah  (Jumlah Anak: ……  Putra:……..   Putri: ………)
   Belum Nikah       Lainnya ………………………………………………….......................
4.  Pekerjaan Tetap Sekarang     :
5.  Alamat Tinggal                             :
6.  Nomor Telpon / HP                      :
7.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
TEMPAT
LULUS TAHUN

1.  SD/MIN/Sederajat ……………………………….................


2.  SMP/MTSN/Sederajat …………………………........................


3.  SMA/MAN/Sederajat …………………………….....................


4.  S1 (Sarjana) ……………………………………….......


5.  S2 (Master) ……………………………………….......


6.  S3 (Doktor) ………………………………………........



8.

JENJANG TRAINING DI HMI

TEMPAT

TAHUN

§  Basic Training (LK – 1)


§  Intermediate Training (LK – 2)


§  Advanced Training (LK – 3)


§  SC (Seniour Course)


§  Pusdiklat / Lainnya ……………………………......................


9.
PENGALAMAN ORGANISASI DI HMI
NAMA JABATAN

TAHUN

o  Komisariat ……………………………………….......


o  Cabang …………………………………………....


o  Badko …………………………………………….


o  PB – HMI


o  Lembaga HMI Lainnya ………………………..



10
PENGALAMAN ORG. DI  LUAR HMI
NAMA JABATAN
TAHUN
1.
2.




11.  Hobby:
12.  Motto Hidup:
13. Tanda Tangan:
     …………………………………..,  ………… / ……….. / ………………  

  (……………………………………………………)
                (Nama & Tanda Tangan)



CONTOH URUTAN MATERI LK I


MATERI
POKOK BAHASAN
Materi I
Sejarah Peradaban Islam I
(4 Jam)


A.    Sejarah dan Peradaban
1.      Pengertian Sejarah dan urgensinya
2.      Pengertian Peradaban dan hubungannya dengan keterlibatan sejarah
3.      Peradaban dan Islam
B.     Kondisi Sosiologis Masyarakat Arab
1.      Masyarakat Arab Pra-Islam dan Tradisinya
2.      Masyarakat Arab Dan Kehadiran Islam
3.      Suku Quraiys dan Kelahiran Muhammad
4.      Mekah dan Yatsrib
5.      Pembentukan Masyarakat Madinah
C.     Khulafa’urrasyidun
D.    Dinasti Pasca Khulafa’urrasyidun
E.     Islam di Eropa : Spanyol dan Silsilia
F.      Negara-negra Muslim Terakhir
1.      Dinasti Fatimiyyah
2.      Dinasti Mamluk
3.      Turki Utsmani
Materi II
Sejarah Islam di Indonesia
(2-3 Jam )
1.      Asal usul masuknya Islam
2.      Kerajaan dan Kesultanan
3.      Kekuasaan Belanda, Inggris, Portugis
4.      Benturan peradaban, struktur sosial & budaya, Hindu, Animisme & Dinamisme
5.      Walisongo & peranannya
6.      Era modern ( perjalanan Islam Indonesia )
7.      Serikat Islam
8.      Muhammadiyah & Gerakan Pembaruan
9.      Al Irsyad dan NU
Materi III
Sejarah HMI
(3 jam)
1.      Latar Belakang Berdirinya HMI
2.      Kedudukan HMI ditengah-tengah pertarungan ideologi dan Masyarakat
3.      Gagasan dan Visi Pendiri HMI.
4.      Komitmen ke‑Islaman dan Kebangsaan sebagai Dasar Perjuangan HMI.
5.      Dinamika Sejarah Perjuangan HMI Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa (Fase-Fase Perjuangan HMI)
6.      Kontribusi HMI bagi Bangsa dan Agama
1.      NKRI
2.      Pancasila
3.      Orde Lama
4.      Orde Baru
5.      Reformasi
Materi IV
Pengantar Filsafat
( 2 Jam)
1.      Ontologi
2.      Epistemologi
3.      Aksiologi
Materi V
NDP HMI
(9 jam)
1.      Sejarah NDP HMI
1.1.  Pengertian NDP
1.2.  Sejarah Perumusan dan lahirnya NDP
1.3.  NDP sebagai kerangka pemikiran Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan HMI
1.4.  Hubungan antara NDP dan Mision HMI

2.      NDP HMI
2.1. Dasar-dasar Kepercayaan
2.2. Pengertian-pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan
2.3. Kemerdekaan Manusia (ikhtiar) dan Keharusan Universal (Taqdir)
2.4. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Prikemanusiaan
2.5. Individu dan Mayarakat
2.6. Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi
2.7. Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan
2.8.Kesimpulan dan Penutup
Materi VI
Mission HMI
(3 Jam)
1.         Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
a.       Pengertian Mahasiswa
b.      Mahasiswa Sebagai Inti Kekuatan pembaharu
c.       Modal Social Mahasiswa
2.         Hakikat keberadaan HMI
a.       Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
b.      Makna Independensi HMI
3.         Tujuan, Fungsi dan peran HMI
a.       Penjelasan Tafsir tujuan
b.      Penjelasan fungsi dan peran strategis HMI
4.         Hubungan antara Status, sifat,asas tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral
5.         Strategi Implementasi Tujuan HMI
Materi VII
Konstitusi HMI
(4 Jam)
1.       Pengantar Ilmu Hukum
1.1.       Pengertian dan Fungsi Hukum
1.2.       Hakekat Hukum
1.3.       Pengertian Konstitusi dan arti pentingnya dalam organisasi
2.    Ruang lingkup Konstitusi HMI
2.1. Makna Mukodimah AD HMI
2.2. Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
2.3. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga HMI
2.3.1. Masalah keanggotaan
2.3.2. Masalah Struktur Kekuasaan
2.3.3. Masalah Struktur Kepemimpinan
3.   Pengenalan Lembaga
 3.1. Kohati
3.2. Lembaga Pengembangan Profesi
3.3. Pedoman Lembaga Pengembangan profesi
3.4. Atribut HMI
Materi VIII
KMO
(4 Jam)
A.     Kepernimpinan
1.      Hakekat, peran dan fungsi kepernimpinan
1.1. Pengertian kepernimpinan
1.2. Teori dan konsepsi kepernimpinan
1.3. Fungsi dan peran kepernimpinan
1.4. Syarat‑syarat kepemimpinan
1.5. Model‑model kepemimpinan
1.6. Gaya kepemimpinan
B.     Managemen
1.      Hakekat peran dan fungsi manajemen
1.1.  Pengertian manajemen
1.2.  Fungsi manajemen
1.3.  Unsur-unsur manajemen
1.4.  Macam‑macam manajemen
2.      Sistem dan metode perencanaan
2.1.  Pengertian perencanaan
2.2.  Teknik dan prosedur perencanaan
3.      Sistem dan metode pengorganisasian
3.1.  Pengerlian pengorganisasian
3.2.  Tujuan, fungsi dan unsur pengorganisasian
3.3.  Teknik dan prosedur pengorganisasian
4.      Sistem dan metode evaluasi
               4.1. Pengertian evaluasi
4.2. Tujuan dan sifat evaluasi
4.3. Macam‑macam evaluasi
4.4. Teknik dan prosedur evaluasi
5.      Analisis SWOT
5.1. Pengertian, fungsi dan tujuan SWOT
5.2. Penerapan analisis SWOT dalam organisasi

C.     Organisasi
1.      Hakekat dan fungsi organisasi
1.1. Pengertian dan fungsi organisasi
1.2. Ciri‑ciri organisasi
1.3. Prinsip‑prinsip organisasi
1.4. Asas‑asas organisasi
1.5. Model‑model organisasi
2.      Sistem organisasi modern
2.1. Syarat‑syarat organisasi modern
22. Strukturorganisasi modern
2.3. Prosedur dan mekanisme kerja organisasi modern
Materi IX
Metode Diskusi dan Tehnik Persidangan
(2 Jam)
1.      Metode Diskusi
1.1. Diskusi Kelompok
1.2. Focus Group Discussion
1.3. Seminar
1.4. Saresehan
1.5. Lokakarya
2.      Tehnik Persidangan
2.1.Unsur-unsur persidangan
2.2.Peralatan sidang
2.3. Istilah-istilah yang digunakan dalam persidangan
2.4. Mekanisme Persidangan

NB :
1.      Dalam kegiatan LK I tidak diperkenankan memakai tema
2.      Tidak diperkenankan menambahkan materi diluar dari yang tertera, kecuali sebagai pengantar materi pokok.
3.      Topik Stadium General dapat dibuat berdasarkan kebutuhan, disarankan yang menyangkut dunia kemahasiswaan.





KEGIATAN PASCA LATIHAN KADER I

A.    Follo-Up
Follow up merupakan tindak lanjut dari training yang sebelumnya diikuti oleh kader. Follow up berfungsi untuk mengisi kekurangan yang terdapat dalam training. Setiap kader sekurang-kurangnya mengikuti follow up sebanyak 60% dari kegiatan/materi. Follow up dilaksanakan oleh mantan tim pemandu training/bidang P3A komisariat, dan memiliki kredit poin bagi kader yang mengikuti kegiatan. Diantara kegiatan follow-up, umumnya meliputi :
1.      Pendalaman Sejarah Peradaban Islam
2.      Pendalaman Sejarah HMI
3.      Pendalaman NDP HMI
4.      Pendalaman Konstitusi HMI
5.      Pendalaman KMO
6.      Pendalaman Mission HMI

B.     Up-grading
Up grading merupakan proses persiapan kader agar dapat mengikuti jenjang training berikutnya. Setiap kader sekurang-kurangnya mengikuti up grading sebanyak 60% dari kegiatan/materi. Up grading dilaksanakan oleh bidang P3A, dan memiliki kredit poin bagi kader yang mengikuti kegiatan. Kegiatan ini dapat dibuat melalui beberapa bentuk :
1.      Diskusi dan Kajian Formal yang meliputi isu Keislaman, Keindonesiaan, Kemahasiswaan, dan Kehmian. Contoh :
1.1.       Up-Grading Administrasi dan Kesekretariatan
1.2.       Up-Grading Kepengurusan
1.3.       Up-Grading Kepenulisan
2.      Training atau Pelatihan yang termasuk kategori Training Non-Formal
3.      Pendampingan (Coaching)
4.      Bedah buku atau seminar.

C.    Aktivitas
Yang dimaksud dengan aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh kader dalam rangka membentuk dan mengembangkan dirinya. Kegiatan ini terdiri dari tiga jenis :
1.      Aktivitas Individu
Aktivitas individu dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan individual yang meliputi kemampuan akademis, skill, ataupun pengembangan minat dan bakat.

2.      Aktivitas Kelompok
Aktivitas kelompok dimaksudkan untuk membagi kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pemetaan dan pengkondisian peserta berdasarkan minat dan bakatnya masing-masing. Sebagai contoh dengan membuat kelompok kajian, kursus-kursus, ataupun studi literasi.

3.      Aktivitas Organisasi
Aktivitas organisasi adalah kegiatan yang ditugaskan oleh organisasi menyangkut kegiatan internal berupa keaktifan dalam berbagai kegiatan dan ditugaskan menjadi panitian kegiatan. Secara eksternal, adalah keterlibatan kader dalam kegiatan dilingkungan kampus dan non-kampus dengan mengatasnamakan perwakilan HMI, misalnya: BEM, UKM, perlombaan, ataupun kegiatan sosial lainya.
D.    Promosi
Promosi adalah pendistribusian kader dalam aktivitas struktur organisasi, baik internal ataupun eksternal HMI. Sebagai contoh: dipromosikan sebagai anggota BEM kampus, atau mengikuti kegiatan dakwah, dll.

g.      Coaching/Pendampingan
Coaching/pendampingan adalah aktivitas perkaderan yang dilaksanakan dalam bentuk pembinaan/bimbingan terhadap kader oleh pendamping/pembimbing yang bersifat personal/individu. Setiap individu kader, wajib dibimbing dan diarahkan sesuai dengan minat dan potensinya masing-masing. Sebagai contoh teknis coaching adalah :
1.      Setiap kader baru dibagi menjadi beberapa kolompok dengan satu pembimbing. Minimun 3 orang kader baru dibimbing oleh 1 orang pengurus.
2.      Yang perlu diperhatikan oleh seorang pembimbing meliputi :
1)      Kebutuhan akademis atau intelektual kader baru. Hal ini bisa dilakukan dengan cara: 1) memberikan bahan-bahan bacaan yang terukur bedasarkan tingkatan masing-masing anggota. 2) memberikan bimbingan terhadap mata kuliah yang dipandang sulit dipecahkan dikampus, misalnya pada penguasaan bahasa inggris, arab, atau kepenulisan ilmiah. 3) bacaan-bacaan yang diberikan kepada kader yang dibimbing, sewaktu-waktu perlu dibimbing tingkat pemahaman terhadap bahan bacaan yang diberikan tersebut, atau dibuatkan diskusi terbuka dengan melibatkan kelompok yang lain untuk mendiskusikan secara bersama bahan bacaan.
2)      Seorang pembimbing harus juga memperhatikan kesulitan kader baru dalam berinteraksi dilingkungan kampus atau komisariat, agar ia dapat bersosialisasi dengan baik.
3)      Seorang pembimbing harus memperhatikan kesejahteraan kader baru, sisi sosial-kemanusiaan, dan kepedulian team.
4)      Pembentukan iklim, suasana dan budaya positif. Yaitu menciptakan kondisi yang kondusif untuk perkaderan yang selaras dengan prinsip-prinsip perkaderan dalam setiap aktivitas HMI, sehingga para kader nyaman dan dapat mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin. Penciptaan kondisi ini mesti didukung oleh regulasi organisasi yang dapat mendorong terbentuknya kebiasaan dan kepribadian kader




BACAAN UNTUK PENGEMBANGAN KEILMUAN

A.   SEJARAH PERADABAN ISLAM
1.      Philip K. Hitti, History Of Arabs (History Of The Arabs ; From The Earliest Times To The Present). Jakarta; PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005
2.      Qasi A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, Buku Pintar Sejarah; Jejak Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (Al-Mawsu’ah Al-Muyassaroh Fi Al-Tarikh Al-Islami), Jakarta; Zaman, 2014
3.      Tariq Suwaidan, Dari Puncak Andalusia; Kisah Islam Pertama Kali Menginjakan Kaki di Spanyol, Membangun Peradaban, Hingga Menjadi Warisan Sejarah Dunia (Al-Andalus ; Al-Tarikh Al-Mushawwar), Jakarta; Zaman, 2015
4.      Tamim Anshary, Dari Puncak Bagdad: Sejarah Dunia Versi Islam (Destiny Distrupted : A History Of The World Through Islamic Eyes). Jakarta; Zaman, 2009
5.      David Levering Lewis, The Greatness Of Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat (God Crucible: Islam and The Making Of Europe). Jakarta; PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008
6.      Marshall G.S. Hodgson, The Venture Of Islam : Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia (The Vanture Of Islam: Conscience and History in a World Civilizasion Volume one: The Classical Age Of Islam.) Jakarta; Paramadina, 2002
7.      Marshall G.S. Hodgson, The Venture Of Islam : Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia (The Vanture Of Islam: Conscience and History in a World Civilizasion Book two:The Classical Civilization Of The High Caliphate) Jakarta; Paramadina, 2002
B.   SEJARAH INDONESIA
1.      Nurcholish Madjid, Indonesia Kita, Jakarta: Universitas Paramadina. 2003
2.      Bernard H.M. Vlekke, Nusantara : Sejarah Indonesia (Nusantara: A History Of Indonesia. Jakarta; Kepustakaan Populer Gramedia, 2008
3.      M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (Jakarta: Serambi,2007)
4.      Rosihan Anwar, Kisah-kisah Jakarta Setelah Proklamasi. Jakarta; Pustaka Jaya, 1977
5.      R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (Yogjakarta; LkiS, 2005)
6.      Endang Saefudin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 : Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar Negara Republik Indoensia 1945-1949 (Jakarta: Gema Insani Press, 1997)
7.      Bambang Setyo Suprianto, Dinamika Perumusan Dasar Falsafah Negara Republik Indoensia dan Implementasinya (Jakarta: MPSI, 2014)
C.  SEJARAH HMI
1.      Agus Salim Sitompul, Citra HMI. Yogjakarta: Adytia Media. 1997
2.      Agus Salim Sitompul, Historiografi Himpunan Mahasiswa Islam Tahun 1947-1993. Jakarta: Intermasa. 1995
3.      Agus Salim Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI(1974‑1975), Bina  Ilmu
4.      Victor I Tanja, Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya Ditengah-tengah Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia (Jakarta; Penerbit Sinar Harapan, 1982)
5.      Hasanuddin Saleh, HMI Dan Rekayasa Asas Tunggal Pancasila (Yogjakarta; Pustaka Pelajar, 1996)
6.      Dahlan Ranuwihardjo, Bung Karno dan HMI Dalam Pergulatan Sejarah: Mengapa Bung Karno Tidak Membubarkan HMI?. Jakarta: Intrans. 2002
7.      Syafinudin Al-Mandari, Demi Cita-cita HMI, Catatan Ringkas Perlawanan Kader dan Alumni HMI terhadap Rezim Orde Baru. Jakarta: Multi Sarana. 2003
8.      Sulastomo, Hari‑hari Yang Panjang, PT. Gunung Agung, 1988
9.      Ramli Yusuf (ed), 50 tahun HMI mengabdi, LASPI, 1997.
10.  Ridwan Saidi, Biografi A. Dahlan Ranuwiharjo, LSPI, 1994.
11.  M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik di      Indonesia, Mizan, 1997

D.  NDP HMI
1.      Nurchlish Madjid, Islam Doktrin Peradaban, Jakarta: Yayasan Paramadina. 1997
2.      Nurcholish Madjid, Tradisi Islam : Peran dan Fungsinya dalam pembangunan Indonesia. Jakarta: Paramadina, 1997
3.      Nurcholis Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Mizan, 1987
4.      Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban, Paramadina, 1995\
5.      Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan; Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indoensia. Jakarta; Paramadina, 2003
6.      Nurcholish Madjid, Aras Nama Pengalaman Beragama dan Berbangsa di Masa Transisi (Kumpulan Dialog Jum’at di Paramadina). Jakarta; Pramadina. 2009
7.      Nurcholish Madjid, Masyarakat Religius; Membumikan Nilai-nilai Islam Dalam Kehidupan Masyarakat. Jakarta; Paramadina, 2000
8.      Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Agama Dalam Islam (The Recontruction Of Religion Thought in Islam), Yogjakarta; Lazuardi, 2002
9.      Albert Hourani, Pemikiran Liberal di Dunia Arab (Arabic Thought In The Liberal Age), Bandung; Mizan Pustaka, 2004
10.  Louise Marlow, Masyarakat Egaliter Visi Islam (Hierarchy and Egaliterianisme In Islamic Thought), Bandung; Mizan, 1999
11.  Muhammad Arkoun, Rethinking Islam (Rethinking Islam; Common Question, Uncommon Answer). Yogjakarta; Pustaka Pelajar, 1996)
Robert D. Lee, Mencari Islam Autentik; Dari Nalar Puitis Iqbal Hingga Nalar Kritis Arkoun ( Overcoming tradition and modernity: the Search For Islamic Authenticity). Bandung; Mizan, 2000)
12.  Fazlur Rahman, Kebangkitan dan Pembaharuan di Dalam Islam (Revival and Reform In Islam; A Study Of Islamic Fundamentalism). Bandung; Pustaka, 2001
13.  Munawir Sjadzali, Bunga Rampai Wawasan Islam Dewasa Ini. Jakarta; UI Press. 1994
14.  Munawir Sjadzali, Islam Realitas Baru dan Orientasi Masa Depan Bangsa. Jakarta; UIPress. 1993
15.  Harun Nasution, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah. Jakarta; UIPress, 1987
16.  Hadji Agus Salim, Pesan-Pesan Islam: Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell University Amerika Serikat. Bandung; Mizan Media Utama. 2011
17.  H.A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern Di Timur Tengah. Jakarta; Djambatan. 1995
18.  Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbadingan. Jakarta: UIPress. 1986
19.  Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam. Jakarta: UIPress. 1986
20.  Sachiko Murata, dan William C. Chittik, Trilogi Islam: Islam, Iman, Ihsan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1997
21.  Asghar Ali Engginar, Islam dan Theologi Pembebasan, Pustaka Pelajar 1999
22.  Ali Syari’ati, Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam, Mizan 1992
23.  Ali Syari’ati , Tugas Cendikiawan Muslim, Srigunting, 1995.
24.  Hasan Hanafi , Ideologi, Agama dan Pembangunan, P3M, 1992.
25.  Kazuo Shimogaki, Kiri Islam, LKIS, 1995.
26.  Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, Mizan, 1987.
27.  Ali Syari'ati, Kritik Islam atas Marxisme dan Sesat fikir Barat lainnya, Mizan 1985
28.  Fazlur Rahman, Membuka Membuka Pintu ljtihad, Pustaka Slamn, 1984
29.  Fazlur Rahman, Islam Modernis: Tentang Transformasi Intelektual, Pustaka, 1985
30.  Fazlur Rahman, Islam, Binarupa Aksara, 1987
31.  Fazlur Rahman, Tema‑tema Pokok Al‑Qur'an, Pustaka 1985
32.  Fazlur Rahman, Kebangkitan dan Pembaharuan Dalam Islam (Revival and Reform in Islam: Study Of Islamic Fundamentalisme). Bandung : Penerbit Pustaka, 2001
33.  M. Dawam Raharjo, Ensiklopedia Al-Qur’an, Paramadina, 1996
E.     KMO
1.      Peter G. Northouse, Kepemimpinan ; Teori dan Praktek. Jakarta; PT. Indeks Permata Puri, 2013
2.      Roger Dawson, Seni Negosiasi (Secrets Of Power Negotiating ; inside Secrets a master Negotiator). Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003
3.      Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014
4.      Winardi, Manajemen Konflik; Konflik Perubahan dan Pengembangan. Bandung; CV. Mandar Maju. 2007
5.      James MacGregor Burns, Transforming Leadership. New York: Atlantic Monthly. 2003


Tidak ada komentar:

Posting Komentar